JAKARTA - Ahmad Budi Cahyono seorang tenaga guru kesenian tidak tetap SMAN 1 Sampang, Madura, harus dilarikan ke Rumah Sakit (RS) Dr Soetomo, Surabaya.

Dia menjadi korban penganiayaan yang diduga dilakukan oleh muridnya sendiri. Menurut informasi seperti yang dikutip GoNews.co dari beritajatim.com, sebelum aksi penganiayaan berlangsung, guru tersebut sedang melakukan proses belajar mengajar seni rupa. Entah apa yang terjadi disana, keduanya cekcok hingga guru tersebut terjatuh.

Namun, kabar beredar jika guru kesenian itu awalnya mencoret pipi muridnya yang diduga sedang tidur saat jam pelajaran berlangsung.

Tak puas dengan teguran sang guru, murid SMAN 1 Torjun inisial HL kelas XII IPS itu, memukul guru hingga terjatuh mengenai bangku. Konon, akibat penganiayaan yang dilakukan muridnya, guru itu mengalami gagar otak dan pembuluh darah pecah.

"Iya memang informasi itu benar ada penganiayaan yang menimpa seorang guru," terang Kapolres Sampang, AKBP Budhi Wardiman, melalui Kapolsek Torjun, AKP Harifi Kahar, Jum'at (1/2/2018) malam.

Lebih lanjut Harifi menjelaskan, saat ini pihaknya masih mendalami kasus tersebut. Untuk memastikan kronologis penganiayaan yang menimpa seoarang tenaga pendidik itu, masih dilakukan penyelidikan.

"Kita masih selidiki kasusnya," singkatnya.

Sekadar diketahui, guru tidak tetap yang mengajar kesenian di SMAN 1 Torjun ini, merupakan pasangan suami istri yang baru saja melaksanakan pernikahan. Bahkan istri korban mengadung anak pertamanya.***