BATAM - Kalau anda adalah seorang pedagang memiliki toko emas, lalu anda menyumbang Rp100 Juta untuk meringankan beban saudara kita yang menjadi korban kibiadaban tentara Israil di Palestina, itu tentunya sudah lumrah.

Atau anda seorang Kepala Dinas di kabupaten, ketika ada penggalangan dana untuk disumbangkan kepada yang membutuhkan, saat tampil dipentas Anda pasti akan katakan sudah menyumbang 2 bulan gaji.

Pastinya juga banyak orang salut dengan kedermawanan Anda itu.

Lantas, bagaimana jika ada seorang penjual eskirim mampu menyumbang Rp 20 juta untuk warga Palestina?

Hanya ucapan Subhanallah.. Masya Allah…. Subhanallah…. Subhanallah.

Ini betul- betul luar biasa, dia bernama Ari, tampilannya sederhana dengan celana pendek selutut dan baju kaos kuning. Saat itu, dia hadir pada acara penggalangan dana di pelataran Masjid Raya Batam, pada Minggu (28/1).

Salah seorang Penasehat Hukum, Dedy Suryadi SH, yang berdomisili di Batam, menceritakan apa yang sudah ia lihat dari sosok Ari tersebut.

"Pada saat itu, ada acara penggalangan dana untuk pengiriman makanan kepada warga Palestina yang diadakan di pelataran Masjid Raya Batam pada hari Minggu 28 Januari 2018," ujarnya.

Acara itu kata dia, juga menghadirkan artis religi Ibu Kota Jakarta, Opick, dan berhasil mengumpulkan dana lebih kurang sebesar Rp270 juta. Penggalangan dana tersebut, diprakarsai oleh ACT (Aksi Cepat Tanggap) badan amal yang fokus pada bantuan kemanusian untuk masyarakat muslim sedunia yang membutuhkan.

ACT menunjuk KNSR (Komite Nasional Solidritas Rohingya) Kepri yang dipimpin Ustadz Badris (Putra Lubuk Nyiur Pessel) sebagai panitia pelaksana.

"Ada hal luar biasa dalam acara tersebut yang semua orang tidak dapat menduga sama sekali. Semua kita yang merasa kaya dan hebat harusnya malu, dimana seorang pedagang es krim keliling pakai sepeda motor justru tampil pertama kali menyatakan menjadi penyumbang sebesar Rp 20 juta," tukasnya.

Lanjutnya, pedagang es krim itu tampil peratama saat penyanyi Opick menyampaikan lelang biaya makanan yang mau dikirim ke Palestina. "Pedagang es krim tersebut jauh dari kesan riya, langsung mengangkat tangan menyatakan mau menyumbang, subhanallah," paparnya.

Pedagang es krim bernama Ari itu, tampilannya sederhana dengan celana pendek selutut dan baju kaos kuning sesuai ciri khas warna merek dagangannya. "Jadi bukan bercelana cingkrang (tergantung di atas mata kaki) juga bukan berbaju gamis dan tidak bersurban ataupun berkopiah serta juga tidak berjenggot sebagaimana lazim orang yang terlihat religius (saya sering berpenampilan begitu-Red)," tandasnya.

Namun siapa menduga katanya lagi, dibalik tampilannya, ternyata beliau seorang yang dermawan dan peduli dengan saudara muslim lainnya yang sedang teraniaya.***