MEDAN - Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini masih mengalami tren penurunan. Di mana IHSG ditutup melemah tipis 0,16 poin atau turun 0,002%pada level 6.615,32. Level tertinggi IHSG pada perdagangan hari ini mencapai level 6.636,58 dan level terendah berada pada 6.581,67.

IHSG pada perdagangan hari ini masih diselimuti aksi profit taking. Saham-saham sektor consumer saat ini mengalami pelemahan yang cukup dalam yakni sebesar 30,76 poin atau sebesar 1,033%. Saat ini daya beli masyarakat sudah mulai menurun dimana harga kebutuhan pokok yakni beras, cabai dll merangkak naik disejumlah daerah dan membuat masyarakat untuk menunda kebutuhan sekunder dan tersiernya.

“Daya beli masyarakat yang lesu ini memberikan pengurangan pendapatan yang diterima oleh emiten pada sektor consumer. Dengan alasan ini investor tentunya akan melirik saham pada sektor yang lain dan lebih menguntungkan,” urai Gunawwn Benjamin, Pengamat Ekonomi Sumut, Kamis (25/1/2018).

Sementara, pergerakan bursa Wall Street pada perdagangan kemarin ditutup beragam, Dow Jones Industrial Average menguat 41,31 poin atau sebesar 0,158%, S&P melemah 0,056% atau sebesar 1,59 poin, Nasdaq melemah sebesar 0,606 atau 45,23 poin pelemahan ini didukung oleh saham Apple yang melemah hingga 1,6% dan NYSE menguat sebesar 0,249% atau sebesar 33,55 poin.

Nilai tukar rupiah pada perdagangan hari ini memimpin kenaikan nya atas dolar Amerika. Dollar Amerika melemah cukup dalam pada Rp13.262. Tidak hanya terhadap rupiah, dollar Amerika Serikat juga melemah terhadap sejumlah mata uang lainnya.

“Pelemahan ini sudah berangsur cukup lama di mana pada pekan lalu pelemahan ini didukung oleh kenaikan harga minyak dan kini pelemahan terus terjadi yang disebabkan oleh situasi panas antara Amerika dan China yang mana situasi ini memicu depresiasi greenback dan investor memilih memindahkan dananya ke save haven yen dan franc swiss,” tukasnya.