JAKARTA - Ketua Umum Partai Hanura kubu Sudding, Marsekal Madya TNI (Purn) Daryatmo, menunggu penentuan nasibnya hingga Rabu (24/1) Ini.

Hal itu menyusul adanya kesepakatan damai antara kubu Ambhara dengan kubu Manhattan yang dipimpin Oesman Sapta Odang (OSO).

Nama kubu itu diambil dari nama hotel tempat masing-masing pihak berkumpul di permulaan konflik awal pekan kemarin.

Dalam kesepakatan islah yang dicapai Selasa (23/1) malam ini, OSO dinyatakan tetap menjadi Ketum Hanura.

"Saya sebagai ketua umum terpilih, masih akan menunggu besok," kata Daryatmo usai kesepakatan islah atau damai di Hotel Rizt Carlton, ?Jakarta, Selasa (22/1) malam.

"Kita menyiapkan tim negosiasi yang malam ini mulai kerja. Jadi nanti setelah disiapkan tim itu, poin-poin apa yang harus dinegosiasikan, kesepakatan-kesepakatan apa nantinya dilahirkan," tutur Daryatmo.

Di tempat yang sama, OSO menegaskan konflik Hanura hanya dipicu oleh beberapa orang yang ingin menghancurkan partai.

Namun akhirnya bisa selesai dan bisa kembali normal. Dia tidak menyebut orang-orang yang ingin menghancurkan Hanura.

"Ada sekelompok kecil yang ingin hancurkan Hanura. Itu sebabnya saya enggak pernah komen, saya diam-diam aja, saya tenang-tenang aja," ujar OSO.

Hadir pada pertemuan itu, dari kubu OSO adalah OSO sendiri bersama Sekjen Herry L Siregar, Bendahara Umum Zulnahar Usman, Waketum Gede Pasek, dan Ketua bidang Keanggotaan Adrianus Garu. Sementara Daryatmo? tidak didampingi Sekjen Sarifuddin Sudding.

Pertemuan dipimpin Ketua Dewan Pembina yang sekaligus pendiri Hanura, Wiranto. Daryatmo mengakui dirinya dengan OSO sepakat untuk islah. Malam ini dibentuk tim khusus untuk menindaklanjuti kesepakatan islah.***