MEDAN - Saat ini harga gabah kering panen (GKP) di tingkat petani di beberapa daerah di Sumatera Utara (Sumut) mulai turun. Penurunan harga gabah ini diikuti juga dengan penurunan harga beras.

"Saat ini harga gabah di tingkat petani di Desa Cinta Damai, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deliserdang antara Rp 4.600 - Rp 4.700 per kilogram (kg) untuk gabah panen (GKP). Kalau sebelumnya harga gabah mencapai Rp 5.300 - Rp 5.400 per kg," kata petani penampung hasil panen Lusben Simanjuntak, ketika dihubungi lewat seluler, Selasa (23/1/2018).

Menurut Lusben, turunnya harga gabah karena di Deliserdang saat ini mulai memasuki masa panen. Dan, puncak panen ataubpanen raya diperkirakan terjadi pada bulan Februari hingga Maret mendatang.

"Untuk tanam Oktober 2017 lalu, tentu akan panen di bulan Januari atau Februari nanti. Dengan banyaknya panen otomatis harga gabah juga akan turun," jelasnya.

Tingginya harga beras diawal Januari lalu menurut Lusben, selain petani baru tanam, juga sebagai dampak dari adanya razia yang dilakukan pihak aparat kepolisian terhadap kilang-kilang padi dan gudang penyimpanan beras.

"Sejak itulah kami tak berani lagi menyimpan beras banyak-banyak. Kami takut dirazia," kata dia.

Turunnya harga gabah ini juga diakui Wasno, pengusaha kilang padi Lestari di Desa Pasar VI Kuala Mencirim, Kecamatan Sei Bingei, Kabupaten Langkat.

Menurutnya, beberapa daerah di Langkat saat ini sedang memasuki musim panen, seperti di Kecamatan Serapit dan Kecamatan Selayang Pulo.

"Luas panennya masing-masing kecamatan itu berkisar 100 hektare. Sedangkan di Sei Bingei sendiri belum panen, bulan Maret nanti baru panen," ujarnya.

Dengan adanya panen, harga pembelian gabahi tingkat petani juga menurut Wasno mulai turun, dari Rp 5.200 - Rp 5.300 per kg menjadi Rp 5.000 per kg untuk gabah panen.

"Untuk harga beras juga sedikit turun, saya jual sekarang Rp 10.300 per kg dari sebelumnya Rp 10.400 per kg," kata Wasno.