JAKARTA - Pemerintah melalui Kementrian Pemuda Dan Olahraga (Kemenpora) mematok target dua medali emas kepada cabang olahraga gulat untuk menopang Indonesia menembus posisi 10 besar pada Asian Games 2018.

Seiring dengan telah ditandatanganinya memorandum of understanding (MoU) tentang anggaran Pemusatan Latihan Nasional (Pelatnas) Asian Games 2018, PP PGSI  membentuk tim teknis untuk mengkaji persiapan gulat menuju pesta olahraga antarnegara Asia itu.

"Kami sudah membentuk tim teknis yang beranggotakan empat orang untuk mengkaji segala permasalahan persiapan menuju Asian Games 2018. Termasuk menilai apakah target dua emas dari pemerintah itu realistis atau tidak?," kata Ketua Umum Pengurus Pusat Persatuan Gulat Seluruh Indonesia (PP PGSI) Trimedya Panjaitan di Gedung KONI Pusat, Senayan, Jakarta, Selasa (16/1/2018). 

Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia itu mengaku telah menandatangani nota kesepahaman (MoU) tentang anggaran Pelatnas gulat senilai Rp 7,8 miliar, Senin lalu.

Rencananya, dia akan apakah dana itu sesuai atau tidak dengan target yang dibebankan. alam rapat pertama PP PGSI di Medan, Sunatera Utara.

  Dia mengakui, sebagai politisi PDIP dan wakil rakyat tetap mendukung keputusan pemerintah dalam masalah anggaran tersebut. Ini tentu sesuai dengan kemampuan negara. Dirinya tidak mempermasalahkan hal itu karena dia mendukung program pemerintah.

Untuk itu, dia mewanti-wanti kepada seluruh pengurus PGSI untuk tidak main-main menggunakan dana Pelatnas yang berasal dari uang rakyat itu. Semua harus benar-benar dipertanggungjawabkan. "Saya tidak ingin ada masalah hukum. Bukan itu juga, uang rakyat harus dipakai untuk keharuman nama bangsa dan negara di Asian Games," ucap pengacara top itu bersemangat.

Dalam menangani Pelatnas itu, Trimedya menunjuk khusus teman dekatnya, Gusti Randa sebagai Manajer Tim dan juga dipercaya memegang jabatan Ketua Bidang Pembinaan Prestasi PP PGSI. Gusti akan dibantu oleh orang-orang yang mengerti teknis gulat dan juga tim teknis. Dengan demikian persiapan akan terpantau dengan baik.

"Saya tahu kualitas dia (Gusti Randa). Selain itu dia teman dekat saya. Karena itu saya optimis dia bisa melaksanakan tugasnya mengangkat gulat Indonesia," tuturnya.

Belum ada perubahan signifikan yang dilakukan Trimedya soal komposisi Pelatnas. Dia masih mempercayakan pelatih dan atlet yang ditunjuk pengurus lama. Saat ini, ada 14 atlet, delapan putra dan enam putri, yang digodok. Namun nanti akan terus dipantau dan bila ada yang perlu diganti tentu akan dilakukan.

"Pelatih juga dipantau sehingga nanti kita tidak menerima begitu saja program yang dilaksanakan. Inilah tugas tim teknis. Kita semua ingin semua berjalan dengan baik. Kita ini mulai dari titik nol untuk mengangkat prestasi gulat," katanya.

Menyinggung tentang kepengurusan baru di bawah pimpinannya, Trimedya menyatakan, sesuai dengan hasil rapat dengan formatur, telah disusun pengurus yang 30 persen berlatar gulat dan 60-70 persen profesinal dari luar gulat. Para profesional itu banyak yang berasal dari kalangan pengusaha mitra Trimedya selama ini. 

"Semua sudah konform siap membantu gulat. Jadi saya akan mengedepankan gotong royong dalam menjalan kepengurusan ini. Lebih banyak yang gotong royong jelas lebih bagus dan kuat," bebernya di hadapan puluhan wartawan. 

Susunan kepengurusan itu segera akan dikirim ke Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat untuk segera bisa dilantik dan dikukuhkan secepatnya.***