LABUHANBATU - Dikarenakan tidak sehatnya kondisi tubuh akibat pengaruh buruk zat adiktif yang terdapat di dalam rokok, dipastikan akan dapat berdampak hingga tidak lulusnya seorang prajurit TNI ketika mengikuti ujian kenaikan pangkat. Apalagi, tutur Ketua Komite Medik RST TK IV Pematang Siantar, Dr. Andi Buchari M. KM, di dalam rokok terdiri dari 4.000 bahan kimia berbahaya, 69 diantaranya mengandung zat karsinogenik dan arsenik untuk racun tikus yang menimbulkan berbagai macam penyakit yakni, tumor, TBC, kanker, saluran paru2, kardiovaskuler, alat reproduksi, yang dampak jangka panjang.

"Kalau tubuh tidak sehat, jangankan mengikuti ujian, untuk bangkit dari bangun saja rasanya tidak kuat, saat itulah metabolisme tubuh kita dalam keadaan sakit. Tentunya akan mengakibatkan yang cukup fatal bagi prajurit hingga menghalangi kenaikan pangkat," jelas Dr. Andi pada penyuluhan Kesehatan tentang bahaya rokok dan Malaria di wilayah Kodim 0209/LB, Selasa (16/1/2018), di aula Abdi Karya Manunggal Makodim setempat.

"Sebaiknya kita berhenti secara perlahan-lahan sebelum kita mati diakibatkan asap rokok yang setiap hari kita hisap," sebutnya mengingatkan.

Bahaya merokok, Urai Dr Andi, sebenarnya diketahui banyak orang. Akan tetapi hanya diacuhkan saja karena akibat ketagihan (adiktif), sehingga orang tidak mau berhenti. Padahal, bahaya rokok sangat jelas pengaruhnya terhadap lingkungan, khususnya ibu hamil, terlebih sebagai efek pencetus leukimia.

"4,9 juta kematian per tahun di dunia akibat rokok, 70% di negara Asia, dan faktanya, hingga saat ini, hanya sekitar 5-10% orang yang berhasil menghentikan rokok," bilangnya.

Di samping itu, tambah Andi, ada beberapa tips untuk berhenti merokok, yakni dengan cara mengganti rokok dengan permen, mengisi kegiatan dengan waktu luang seperti membaca buku, olahraga, jauhi material terkait rokok, kuatkan niat dan bulatkan tekad.

Sementara, dalam kesempatannya, Dandim 0209/LB Letkol Czi Denden Sumarlin melalui Kasdim Mayor Inf Ertiko Cholifa menyampaikan, pengaruh rokok dapat juga dihindari dengan melihat kondisi lingkungan tempat tinggal.

"Paling prinsip adalah keteladanan kita, hidup di lingkungan tanpa rokok, sehingga garis keturunan juga tidak merokok. Saya dari kecil sampai sekarang tidak merokok, mungkin dikarenakan di keluarga saya tidak ada yang merokok, seperti itulah kondisinya, kalau kita mau sehat tinggalkanlah rokok," ujar Kasdim.

Tampak hadir, Wadan Kesrem P.Siantar, Kapten Ckm Rusli, para Perwira Staf dan jajaran Danramil se-Kodim 0209/LB, serta 100-an personil Kodim setempat. Acara diwarnai dengan tanya jawab seputar kesehatan.