MEDAN - PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) terus berupaya memaksimalkan potensi bisnis di sektor kepelabuhan. Pengotimalan upaya tersebut untuk menangkap pasar di Perairan Selat Malaka. Corporate Secretary Pelindo I, M Eriansyah mengatakan, potensi bisnis pasar di Selat Malaka sangat besar. Per tahunnya, mencapai 100 juta Teus yang melintasi Selat Malaka.

"Walau mengalami pertumbuhan bisnis yang baik setiap tahunnya, tetapi kita belum maksimal dalam menangkap potensi di Selat Malaka. Baik itu Pelabuhan Belawan, Kuala Tanjung dan sektor bisnis lainnya yang ada di Pelindo I," ungkap Eriansyah di Medan, Senin (15/1/2018).

Eriansyah menyebutkan, sebagai contoh, Pelabuhan Belawan per tahunnya baru sampai 1 juta Teus per tahun. Angka ini memang naik dari sebelumnya hanya sekitar 800 ribu Teus.

"Kita terus berbenah dalam upaya meningkatkan performa bisnis yang lebih baik lagi. Untuk itu, kita menargetkan mulai tahun ini bisa mencapai dua kali lipat atau 2 juta Teus per tahun," sebutnya.

Dia menuturkan, dalam meraih pasar bisnis di Selat Malaka, tak hanya mengandalkan Pelabuhan Belawan. Pelabuhan Kuala Tanjung yang dalam waktu dekat akan diresmikan juga dimaksimalkan peran strategisnya.

"Pelabuhan Kuala Tanjung kita targetkan dapat meraih 25 juta Teus per tahun," ucap Eriansyah.

Menurutnya, saat ini progres pembangunan Pelabuhan Kuala Tanjung sedang dalam proses persiapan dan sudah mencapai 96 persen. Kuala Tanjung tersebut nantinya akan menjadi pelabuhan terbesar di Indonesia dan sudah disetujui oleh pemerintah.

"Jangan sampai dilewatkan peluang bisnis yang ada di depan mata (Selat Malaka). Makanya, kita memaksimalkan Kuala Tanjung untuk menjadi integrasi terpadu bisnis, seperti kawasan industri, residen dan sebagainya," papar dia.

Ia melanjutkan, dalam menyiapkan infrastruktur dan fasilitas di Kuala Tanjung pihaknya menggandeng pelabuhan terbesar di Eropa, Port Rotterdam. Sinergi tersebut bertujuan untuk menangkap potensi bisnis Selat Malaka. Selain itu, dari sisi kesiapan sumber daya manusia (SDM) juga dilakukan.