JAKARTA - Kader Partai Gerindra yang selama ini loyal terhadap Prabowo Subianto dalam pemilihan Presiden RI 2014 lalu, La Nyalla Mahmud Mattaliti, secara resmi mengundurkan diri dari.

Pengunduran dirinya dari Partai Gerindra tersebut, bentuk kekecewaan atas perlakuan partai berlambang kepala garuda yang dianggap zalim.

La Nyalla yang sebelumnya dianggap sebagai kader terbaik dan mampu menjadi calon Gubernur Jawa Timur, justeru tak diusung. Bahkan La Nyalla dipersulit, dengan harus menyetorkan sejumlah uang bernilai puluhan miliar ke DPD Gerindra Jatim.

Disaat La Nyalla telah bersedia dan dianggap mampu bersaing dengan calon lain, pada detik-detik akhir pendaftaran di KPU, Gerindra justeru berlabuh ke pasangan Gus Ipul-Puti Soekarno.

"Selama ini kita selalu komitmen untuk berjuang bersama membesarkan partai khususnya di Jawa Timur. Saya sudah membawa dan turut membesarkan bendera Gerindra bertahun-tahun di Jawa Timur. Namun balasannya sungguh menyakiti hati saya, pendukung serta kader-kader saya," ujar La Nyalla saat konfrensi pers di Jakarta Selatan, Kamis (11/1/2017) siang.

"Jika ada yang bertanya apakah saya masih di Gerindra, jawaban saya tidak. Ketika mereka (Gerindra, red) sudah tidak menganggap saya, maka saya juga tidak akan lagi menganggap mereka, dan saya tegaskan sekali lagi, saya tidak akan lagi membantu Prabowo Subianto," tegas La Nyalla.

Terkait Pilgub Jatim, La Nyalla juga menceritakan telah diberi surat tugas oleh Prabowo pada tanggal 9 Desember 2017 untuk mengumpulkan dukungan partai dalam pencalonan dirinya.

Selain itu, dia juga diminta Prabowo untuk menyiapkan uang saksi untuk seluruh TPS di Jawa Timur sebesar Rp40 miliar.

"Saya dimintai uang Rp40 miliar uang saksi, disuruh serahkan sebelum tanggal 20 Desember. Kalau tidak bisa saya tidak akan direkomendasikan," tandasnya.

La Nyalla mengaku sanggup memenuhi permintaan uang saksi oleh Prabowo. Namun dia ingin agar uang saksi itu diberikan setelah pencalonannya di Pilkada Jawa Timur telah terdaftar di KPU.

Namun, kata La Nyalla, Prabowo meminta agar uang itu diserahkan sebelum tanggal 20 Desember. Keberatan dengan permintaan Prabowo, La Nyalla mengembalikan surat tugas yang diberi Prabowo.

"Tanggal 20 Desember saya kembalikan surat tugas. Padahal, saya sudah siapkan 300 miliar, tapi apabila sudah selesai pencalonan saya sebagai calon gubernur, baru saya taruh duit di situ. Ini belum apa-apa sudah minta duit, ya kabur kita," ujarnya.

"Mohon maaf saya orang bego kalau masih mau mendukung Prabowo. Saya sudah berjuang habis-habisan dari 2009 sampai kemarin bendera Gerindra di Jawa Timur saya pasang. Balasannya dia sia-siakan saya. Saya tidak akan lagi di Gerindra," tegasnya.***