JAKARTA-Partai Persatuan Pembangunan belum memutuskan dukungan pencalonan Gubernur-Wagub Sumatera Utara kepada pasangan Djarot Saiful Hidayat-Sihar Sitorus. PPP masih harus membahas keputusan dukungan secara internal.

“Kita endapkan dulu, kita bicarakan lebih dalam dan tentunya ada pada level DPP PDIP dan PPP untuk mencari titik terbaik untuk mengusung,” kata Sekjen PPP Arsul Sani kepada wartawan di kantor DPP PPP, Jl Pangeran Diponegoro, Jakarta Pusat.

PDIP, menurut Arsul, memang mengajak PPP mendukung Djarot-Sihar, yang diusung PDIP. Ajakan berkoalisi ini langsung dibahas bersama jajaran pengurus partai di Sumut.

“Memang masih ada beberapa hal yang (membuat) DPC dan DPW menginginkan agar DPP PPP tidak terburu-buru mengambil keputusan soal pilgub,” sambung Arsul.

Diakui Arsul, ada aspirasi dari pengurus partai untuk mencalonkan kadernya, Fadly Nurzal, di Pilgub Sumut sebagai cawagub. Ada juga aspirasi yang ingin PPP netral dalam Pilgub Sumut. Aspirasi ini, menurutnya, harus dibahas.

“Itu adalah aspirasi dari struktur partai. Artinya, kalaupun koalisi, misalnya cawagub dari PPP, itu kan aspirasi yang harus didengarkan,” ujarnya.

Di Sumut, pasangan Djarot-Sihar, yang baru diusung PDIP, masih butuh 4 kursi dari 20 kursi DPRD yang dipersyaratkan untuk pendaftaran calon ke KPU.

Ada dua pasangan calon yang sudah mengantongi dukungan cukup untuk pencalonan, yakni pasangan Letjen Edy Rahmayadi-Musa Rajekshah, yang diusung PKS, PAN, Gerindra, NasDem, Hanura, dan Golkar. Sedangkan pasangan JR Saragih-Ance Selian didukung Demokrat, PKB, dan PKPI.