MEDAN-Djarot Saiful Hidayat akhirnya resmi diusung PDIP menjadi bakal calon gubernur Sumatera Utara (Sumut). Menanggapi hal itu, Pangkostrad nonaktif Letjen TNI Edy Rahmayadi mengaku berteman dengan mantan gubernur DKI itu.


"Pak Djarot temen saya, fair kita bertanding dan nanti ada yang menang, ada yang kalah," kata Edy usai Ikrar Pemenangan Calon Kepala Daerah PKS, di Hotel Bidakara, Pancoran, Jakarta.

Edy menilai Djarot sebagai sosok yang hebat. Namun, kata Edy, dia adalah orang asli Sumut, dan lebih tahu masalah.

"Djarot bagus, hebat, tapi... mudah-mudahan kami lebih hebat. Bidang pemerintahan nanti kita pelajari, saya orang asli dan tahu Sumut," ujar pria kelahiran Sabang, Aceh, 10 Maret 1961 ini.

Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri sudah mengumumkan nama Djarot Saiful Hidayat resmi diusung PDI Perjuangan menjadi bakal calon Gubernur Sumatera Utara (Sumut). Megawati menyebut Djarot sebagai calon yang pas untuk membenahi Sumut.

"Menurut saya, yang bisa menjawab permasalahan kegelisahan itu adalah Djarot Syaiful Hidayat," ujar Megawati di kantor DPP PDIP.

Sebelumnya, Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Al-Jufri memimpin ikrar pemenangan pasangan kepala daerah PKS. Ikrar itu diikuti seluruh pasangan calon yang diusung dan didukung PKS dalam Pilkada Serentak 2018.

"Menjadi gubernur, wakil gubernur, bupati, wali kota, atau wakil wali kota, itu pilihan. Maka dari awal, yang penting kita perbaiki niat kita. Kalau niat kita bagus, saya yakin Allah akan bersama kita," ujar Salim.

Salim kemudian memimpin ikrar pemenangan para bakal calon kepala daerah ibu kota dan provinsi. Salim meminta perjuangan pemenangan PKS dalam pilkada harus bermartabat dan penuh kehormatan. 

"Siap mengerahkan segala kekuatan dan daya upaya yang dimiliki untuk berjuang memenangkan Pilkada Serentak 2018, bersama PKS dengan penuh kehormatan, keberkahan, dan bermartabat. Siap menjaga komunikasi kordinasi dan terus bekerja sama dengan struktur PKP dalam upaya mendukung PKS memenuhi target capaian nasional pada pemilu legislatif 2019," papar Salim. 

Ketiga, lanjutnya, bersungguh-sungguh untuk menghindari setiap pelanggaran terhadap ketentuan aturan agama atau hukum serta nilai serta etika yang berlaku dalam NKRI. 

"Bersedia mengundurkan diri sebagai kepala daerah, wakil kepala daerah dalam hal ditetapkan sebagai tersangka tindak pidana berdasarkan hukum yang berlaku," lanjutnya. 

Sejumlah bakal calon kepala daerah ikut membacakan ikrar pemenangan tersebut. Beberapa di antaranya pasangan cagub dan wagub Sumatera Utara Edy Rahmayadi dan Musa Rajekshah serta pasangan cagub dan wagub Jawa Barat Sudrajat dan Ahmad Syaikhu.

Edy datang mengenakan seragam PKS. Kepala Pusat Penerangan TNI Mayjen Mohamad Sabrar Fadhilah mengatakan Edy sudah nonaktif sebagai militer. Sebab permohonan pensiun dini yang diajukannya telah disetujui Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto.

"Oh ya sudah. Artinya beliau kan mengajukan pengunduran diri terlebih dahulu. Pengunduran dirinya sudah disetujui," kata Sabrar.

Saat ini Edy hanya tinggal mengikuti upacara serah terima jabatan sebagai Pangkostrad. Dengan begitu, Edy sudah akan berstatus sebagai sipil.

"Saya kira mungkin karena beliau sudah satu-dua bulanan yang lalu sudah mengajukan proses itu. Prinsipnya kan tinggal menunggu pelaksanaan di Angkatan Darat saja. TNI-nya untuk beliau secara resmi diganti. Karena pergantiannya yang belum," ucap Sabrar.

"Nanti pergantiannya bisa kepada yang ditunjuk atau diserahkan kepada Panglima. Saya kira ini hanya tinggal menunggu proses administrasi saja," sambungnya.