JAKARTA - Agar kemelut yang melanda olahraga Jakarta tidak berlarut-larut dan berkepanjangan sebaiknya Wakil Gubernur Sandiaga Uno turun langsung memimpin Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi DKI Jakarta. Demikian dikemukakan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Jakarta, Prasetyo Edi Marsudi kepada wartawan di Jakarta, Kamis (28/12/2017).

“Demi menyelamatkan olahraga Jakarta maka sebaiknya Wagub Sandiaga Uno yang turun langsung memimpin KONI Jakarta. Figur  Wagub Sandiaga Uno sangat tepat karena pernah berkecimpung di dunia olahraga dan juga cinta olahraga,” ujar Prasetyo Edi Marsudi saat ditemui di lantai dua Gedung Gelora Bung Karno (GBK) Senayan, Jakarta.

Prsetyo yang kini tampil beda mengemukakan, memang ada aturan pejabat publik tidak bisa menjadi Ketua KONI. Namun hal itu bisa diperbaiki dan juga sudah banyak pejabat pemerintah daerah bahkan Gubernur yang memimpin KONI. Sebut saja, katanya, Gubernur Sumatera Selatan Alex Noerdin dan Gubernur Sulawesi Utara Ollydodo Kambe dan lainnya.

“Yang penting sekarang olahraga Jakarta harus diselamatkan sehingga berjalan dengan kondisif. Pasalnya tugas penting sudah menanti di depan mata. Jakarta menjadi tuan rumah Asian Games 2018 dan harus mampu merebut kembali juara umum pada PON (Pekan Olahraga Nasional) XX tahun 2020 di Papua,” ucapnya usai beranjang sana ke sekretariat Pengurus Besar (PB) Pelti.

Sambil berjalan ke mobilnya,  Prasetyo mengungkapkan, dengan tampilnya Sandiaga memimpin KONI Jakarta maka olahraga Jakarta akan makin kuat. Selain akan mendapat perhatian lebih juga masalah anggaran olahraga ada di tangan pemerintah daerah.

“Jumlah anggaran untuk olahraga di Jakarta sangat besar demi menyukseskan target merebut juara umum PON. Wagub Sandiaga Uno akan bisa memperlancar pendistribusiannya sekalgus mengawasi dana itu sehingga tepat guna. Tidak dimanfaatkan untuk kepentingan lain apalagi pribadi,” tegas pria yang kini berjenggot itu.

Ketika ditanya apakah dirinya sudah bertemu dengan Sandiaga, Prasetyo menuturkan, dia sudah bertemu dengan Wagub saat akan pembentukan tim caretaker. Waktu itu Sandiaga menyatakan bersedia memimpin tim caretaker. “Rasanya beliau juga akan bersedia memimpin KONI DKI," ucap politisi tangguh dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan itu.

Menyinggung tentang telah terbentuknya  tim caretaker dari KONI Pusat yang bertugas untuk menyiapkan Musyawarah Olahraga Provinsi Luar Biasa (Musornaslub) KONI DKI Jakarta untuk memilih ketua yang baru, Prasetyo mengemukakan, apa yang disampaikan tidak bermaksud untuk kewenangan dari tim caretaker tersebut. Ini justru memudahkan tugas tim caretaker dalam menjaring calon ketua dan juga demi masa depan olahraga Jakarta yang lebih cerah dan kuat.

Perlunya Wagub Sandiaga turun langsung memimpin KONI DKI, menurut Prasetyo,  selain mengamankan tuan rumah  Asian Games 2018 dan mewujudkan target juara umum PON 2020 juga untuk menyelamatkan atlet. "Jadi harus ada langkah yang cepat dan tepat untuk menyelesaikan KONI DKI. Lagi pula, jangan lagi atlet menjadi korban kalau masalah ini berlarut-larut," kata Pras sapaan akrab Prasetio Edi Marsudi.

Dalam mengatasi masalah dualisme kepengurusan KONI DKI Jakarta, KONI Pusat telah membentuk tim caretaker untuk mempersiapkan gelaran Musyawarah Olahraga Provinsi Luar Biasa (Musornaslub) KONI DKI Jakarta. Sejalan dengan pembentukan tim tersebut, dua kepengurusan KONI DKI masa jabatan 2017-2021 dibubarkan.

Tim caretaker memiliki waktu 6 bulan untuk mempersiapkan Musornaslub KONI DKI Jakarta. Namun diperkirakan Musornaslub KONI DKI Jakarta akan digelar pada pertengahan Januari 2018.

Tim caretaker dibentuk karena polemik dualisme kepengurusan KONI DKI Jakarta tak kunjung selesai. Dua kepengurusan tersebut akhirnya dilikuidasi oleh BAORI.

KONI DKI Jakarta memang memiliki dua ketum, yakni Yudi Suyoto dan Dody Rahmadi Amar. Yudi terpilih sebagai Ketua KONI DKI Jakarta 2017-2021 melalui Musyawarah Olahraga Provinsi yang berlangsung di Balai Agung, Balai Kota Jakarta, pada Kamis (11/5/2017). Sementara itu, Dody terpilih menjadi Ketua KONI DKI Jakarta periode 2017-2021 lewat Musorprov XI/2017 yang digelar di Jakarta Utara, Sabtu (29/4/2017).

"Ada baiknya, keduanya baik Yudi maupun Dodi tidak mencalonkan diri lagi. Harus dikocok ulang dan diganti sosok yang baru. Kita inginkan pemimpin olahraga DKI Jakarta yang paham olahraga dan mengurus atlet, bukan mencari lahan di olahraga," kata Pras yang pecinta berat olahraga itu. ***