JAKARTA - Salah salah agenda kegiatan Wakil Ketua MPR RI Oesman Sapta dalam kunjungan kerjanya ke Kota Ternate, Provinsi Maluku Utara, adalah mengunjungi pasar tradisional higienis "Bahari Berkesan", salah satu pasar kota semi moderen di Kota Ternate.

Tiba di pasar itu sekitar pukul 09.30 WIT, Oesman Sapta yang didampingi Walikota Ternate Dr. H. Burhan Abdurahman, SH., MM,, langsung menyita perhatian perhatian para pedagang dan pengunjung pasar.

Begitu memasuki pasar, Oesman Sapta mampir di kios ikan asap milik Ibu iNursan Saban. Terjadi dialog singkat. "Ikan ini sudah masak?," tanya Oesman Sapta.

"Kalau mau dimasak lagi dengan bumbu bawang merah, cabai, tomat dll," jawab Bu Nursan.

"Berapa harganya ," kembali Oesman Sapta bertanya, yang dijawab oleh Bu Nursan, "Rp 35 ribu per kilo." Kalau begitu, lanjut Oesman Sapta, beli 10 kilo.

Mengetahui Oesman Sapta membeli di kios Bu Nursan, pedagang ikan yang sama setengah berteriak.

"Bapak juga harus beli di tempat saya, biar adil," ujar Bu Tina yang juga pedagang ikan asap.

Lalu dengan bijaksana Oesman Sapta bergeser ke kios Bu Tina dan membeli 10 kg lagi. Supaya adil, Oesman Sapta juga membeli ikan yang sama dari pedagang lainnya.

Terus menyusuri kios pedagang ikan kering, Oesman Sapta mampir di kios ikan teri milik H. Ade. Setelah mencicipi langsung ikan teri, Oesman Sapta lalu membeli 2 kg yang harganya Rp 75,000 per kg.

Selanjutnya Oesman Sapta juga membeli 10 ikat kayu manis a Rp 10.000 dari kios Bu Fatimah dan membeli 2 kg ikan teri Ngapi-ngapi Rp 150.000.

Keluar dari kios ikan kering, Oesman Sapta beralih ke kios pegangan daging. Di sini Oesman Sapta mendapat penjelasan dari Ibrahim, salah seorang pedagang daging. Bahwa setiap harinya kebutuhan daging di Kota Ternate sebanyak Rp 840 kg.

Saat ini harga daging per kilo-nya Rp 110.000. "Apa bisa diturunkan lagi harga daging," tanya sekaligus harapan dari Oesman Sapta. Soal harga daging, menurut Ibrahim, tergantung dari ketersediaan sapi potong, yang berasal dari luar daerah.

Setelah sempat menjenguk kios sayur mayur, Oesman Sapta mengakhiri kunjungannya di pasar higienis ini. "Ternyata harga pangan di Ternate ini tidak berbeda jauh dengan harga di Jakarta," begitu komentar Oesman Sapta. Itu artinya, menurut Oesman Sapta, pengendalian harga di sini cukup bagus.

Hal yang menarik, menurut Oesman Sapta, tentang pengembangan pasar ini. Pasar ini dulunya pasar tenda yang terarah, kemudian berkembang menjadi pasar tradisional semi modern. Hanya saja Oesman Sapta berharap soal kebersihan harus diperhatikan. "Saya lihat soal kebersihan agak kurang," ujar Oesman Sapta. ***