MEDAN - Menjelang pergantian tahun 2017 ke tahun 2018, sejumlah kebutuhan pokok di pusat perbelanjaan seperti beras (premium) dan telur ayam mengalami kenaikan harga. Ketua Pemantau Harga Pangan Sumut, Gunawan Benjamin mengaku, harga telur mengalami kenaikan yang sangat tajam. Menurutnya, kenaikan yang terjadi akibat permintaan secara signifikan dari luar Sumut.

"Sejumlah peternak menyatakan, permintaan ke Pulau Jawa melonjak. Peternak yang ada di Pantai Labu, Binjai dan beberapa daerah lain di Sumut mengaku stoknya sangat sulit dalam 2 minggu terakhir," ujar Gunawan, Rabu (27/12/2017).

Diutarakannya, tak hanya peternak, pedagang juga mengeluhkan minimnya pasokan untuk mendapatkan telur ayam. Pengakuan mereka, hal itu diyakini akibat faktor gangguan alam sehingga memicu mahalnya harga telur ayam ini.

"Harga telur naik dari Rp19.000 per kg saat ini menjadi Rp22.000 per kg," kata Gunawan.

Dia melanjutkan, hal yang sama juga ditunjukkan pada harga beras. Harga beras kualitas premium bertengger dikisaran Rp11.000 hingga 13.000 per kg.

"Pemicunya juga sama, gangguan cuaca yang sangat ekstrim melanda sejumlah wilayah. Harga beras ini yang saya pikir harus mendapatkan perlakuan khusus agar bisa distabilkan lagi," ucapnya.

Meski demikian, sambung Gunawan, diprediksi kenaikan terhadap harga beras tak berlangsung lama. Dengan kata lain, masih berpeluang turun.

"Harga beras untuk beragam jenis telah naik dari sekitar Rp500 hingga Rp1.500 per kg sejauh ini. Oleh karenanya, diperkirakan Desember tahun ini akan menyumbang inflasi dalam rentang 0,3 persen hingga 0,6 persen. Bahkan, bila kenaikan bertahan lama hingga akhir tahun makan berpotensi di atas 0,5 persen," cetusnya sembari menambahkan, diyakini harga pangan menjelang akhir tahun masih relatif terkendali sekalipun beberapa bertahan mahal.

Sementara, salah seorang pedagang telur di Pasar Simpang Limun Medan, Ijar, mengakui memang harga telur ayam mengalami kenaikan. Disebutkannya, semula dijual Rp1.200 per kg kini naik menjadi Rp1.400 hingga Rp1.500 per butir.

"Enggak tahu kenapa bisa naik harganya, mungkin karena faktor cuaca. Soalnya, akhir-akhir ini hujan terus, sehingga distribusi terganggu," tukasnya.