JAKARTA-Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Sumatera Utara (Sumut) Ivan Iskandar Batubara mengajak pengusaha Nusa Tenggara Barat (NTB) menjajagi potensi investasi di Sumut. Salah satunya kerjasama penerapan program Halal Tourism di sejumlah destinasi wisata andalan Sumut.

Ajakan tersebut disampaikan Ivan saat bertemu Gubernur NTB HM Zainul Majdi yang akrab di sapa Tuan Guru Bajang (TGB) di Jakarta, Kamis (21/12/2017). Dalam pertemuan tersebut turut serta Direktur Eksekutif Kadin Sumut Hendra Utama dan sejumlah pengurus lainnya.

“NTB sukses menjadi provinsi yang berlabel Halal Tourism. Program itu mendongkrak tingkat kunjungan wisatawan ke NTB, tidak hanya wisatawan dalam negeri tetapi juga dari luar negeri walau bukan muslim. Kerena konsep Halal Tourism baik dampaknya untuk wisatawan bersama keluarganya,” sebut Ivan.

Danau Toba salah satu kawasan wisata unggulan Sumut, memiliki peluang dalam pengembangan program Halal Tourism. Apalagi kawasan tersebut sedang berbenah menjadi destinasi bertaraf internasional dengan julukan “Monaco off Asia”. Begitu juga dengan destinasi wisata di Sumut lainnya seperti Bukit Lawang, Tangkahan, Pulau Poncan dan Kepulauan Nias.

“Walau kawasan Danau Toba dan Kepulauan Nias didiami mayoritas saudara kita umat Kritiani, program Halal Tourism sangat baik dikembangkan. Ini akan merangsang tumbuhnya tingkat kunjungan wisatawan dari beberapa negara Islam,” sebut Ivan.

Ivan mencontohkan Thailand yang telah mengakomodir kebutuhan wisatwan muslim sejak beberapa tahun lalu dengan menerapkan Halal Tourism. Program tersebut sukses menggaet minat kunjungan lebih dari lima juta wisatawan muslim tahun 2015. Selain Thailand, negara yang sukses mengembangkan Halal Tourism yakni Malaysia, Turki, Uni Emirad Arab, Arab Saudi, Qatar, Oman, Yordania dan Maroko.

“Thailand bukan negara dengan mayoritas penduduk muslim. Tetapi sudah mengembangankan hotel, spa dan objek wisawa rama muslim. Ini bukti bahwa program Halal Tourism dapat diterima semua kalangan,” papar Ivan.

Pariwisata Islam atau yang akrab dikenal dengan sebutan pariwisata syariah, sebut Ivan, merupakan subkategori dari wisata religi yang ditujukan untuk keluarga muslim. Manajemen seusia aturan-aturan Islam sebagai pariwisata yang ramah untuk gaya hidup Muslim.

Kategorisasi barang dan jasa terkait pariwisata syariah, dirancang, diproduksi dan disajikan ke pasar berdasarkan aturan Islam atau halal. Mulai dari hotel, penerbangan dan makanan halal. Begitu juga dengan transaksi perbankan, kosmetik dan vaksin, dirancang untuk memenuhi kebutuhan muslim.

“Dengan begitu, negara-negara di seluruh dunia harus mulai menggunakan konsep pariwisata Islam, untuk memastikan wisatawan Muslim mendapatkan kenyamanan yang maksimal selama berwisata dan mampu melaksanakan ibadah ketika berlibur,” terang Ivan.

Tidak hanya mengajak Gubernur NTB bekerjasama mengembangkan program Halal Tourism, Ivan juga mengajak pengusaha NTB untuk menanamkan investasi di Sumut di berbagai bidang.

“Silahkan datang. Kami sambut dengan senang hati. Lihat potensi yang bisa kita jalin kerjasama. Kadin akan membuka diri untuk kerjasama,” ajak Ivan.

Sementara Gubernur NTB HM Zainul Majdi menyambut baik rencana kerjasama Halal Tourisma antara Sumut dengan NTB.

“Kadin Sumut perlu duduk bersama untuk mematangkan rencana ini. Pengusaha NTB saya kira juga akan menyambut baik. Kami akan datang untuk melihat sejauh mana kemungkinan kerjasama,” sebut Zainul.

Dalam kesempatan itu, Zainul juga menawarkan kepada Kadin Sumut untuk datang berkunjung ke NTB guna menjajagi potensi kerjasama yang memungkinkan dijalin nantinya.

“Kami juga membuka diri untuk menjalin kerjasama antarprovinsi dengan Kadin Sumut,” ajak Zainul.