MEDAN - Wacana Kemenpora untuk menyelenggarakan Pekan Olahraga Nasional (PON) per dua tahun disambut baik Pengurus Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Sumatera Utara. Menpora Imam Nahrawi, beberapa waktu lalu, telah menyampaikan, selain menjadi event dua tahunan, ditargetkan pelaksanaannya berlangsung di dua provinsi sekaligus.

Menanggapi wacana ini, Ketua KONI Sumut Jhon Ismadi Lubis mengatakan Sumatera Utara telah siap untuk menjadi penyelenggara perdana event dua tahunan di dua provinsi berbeda.

"Ini juga yang sedang kita perjuangkan bersama KONI Aceh kita ingin menjadi tuan rumah PON 2024 di dua daerah yang berbeda. Kami ditantang sama Kemenpora dan pasti kami siap untuk jadi yang perdana menggelar PON dua tahun sekali imi," jelasnya kepada Tribun-Medan.com, Rabu (20/12/2017) di Gelanggang Mahasiswa, Unimed.

Pria berkemeja putih dan berambut putih ini mengganggap wacana ini sudah sesuai dengan pelaksanaan even olahraga terbesar tingkat Asia Tenggara yakni SEA Games, yang juga dilaksanakan dua tahun sekali.

Namun John memebeberkan bila wacana ini benar terjadi maka setiap daerah harus bekerja lebih keras disebabkan proses penyeleksian atlet itu berjenjang.

Dimulai dari dari pekan olahraga kabupaten/kota diikuti pekan olahraga provinsi dan selanjutnya Pra PON serta selanjutnya ditahun keempat digelar PON.

"Jadi persiapan seorang atlet dimulai dari kabupaten/kota, lanjut ke provinsi, kemudian ke Pra PON dan baru PON. Jadi waktunya pas kalau PON empat tahun sekali. Bila memang ingin membuat dua tahun sekali, pemerintah juga harus memikirkan hal ini untuk diperhatikan," jelasnya.

Selain penyeleksian atlet, ia juga menyoroti tentang anggaran finansial APBN dan APBD dari tuan rumah terkait. Tentunya dari hal ini pemda terkait akan lebih besar menganggarkan dana untuk mengirim atlet mengikuti PON.

"Bagi KONI Sumut dua tahun sekali tidak masalah kalau pemerintah daerah sepakat membiayai. Kita siap saja kalau PON dua tahun sekali. Apalagi bila dilaksanakan di dua daerah. Namun juga Kemenpora harus memperhatikan hal ini,"

Terakhir, John menambahkan jika pada akhirnya pemerintah belum bisa melaksanakan PON prestasi per dua tahun mengingat begitu banyak pertimbangan. Ia menyarankan adanya PON Prestasi dan PON Remaja.

"Atau bisa dibuat versi lain yakni PON prestasi untuk dua tahun pertama dan PON remaja untuk dua tahun selanjutnya," pungkasnya.