MEDAN-Agar perhelatan pemilihan Gubernur Sumatera Utara pada Pilkada 2018 lebih menarik dan berwarna, PDI Perjuangan menginginkan kemunculan kekuatan "Poros Tengah" dengan kandidat berbeda dari Erry Nuradi dan Edy Rahmayadi.

Kekuatan poros tengah tersebut menunjukkan ciri kebhinnekaan, di mana calon gubernur yang dipasangkan heterogen. Dengan demikian ciri nasionalismenya cukup menonjol.

Ketua DPD PDIP Sumut Japorman Saragih menyampaikan hal tersebut. Poros tengah dimaksud berbeda dengan yang pernah digagas Amien Rais beberapa tahun lalu.

"Kalau pasangan kandidatnya cuma dua dan tidak mewakili semua unsur, pemilihan tidak berlangsung menarik. Berbeda jadinya kalau kandidat yang sedikit berbeda juga ada," kata Japorman yang juga mantan anggota DPRD Sumut ini.

Japorman menyatakan, hingga kini belum ada satupun kandidat pasangan cagub defenitif. Nama-nama yang di-publish sejumlah partai politik untuk didukung masih sangat memungkinkan mengalami perubahan. Sama seperti Golkar yang sempat menggadang-gadang Ketua DPD-nya yakni Ngogesa Sitepu hendak dipasangkan dengan Gubernur incumbent Erry Nuradi.

Tentang kandidat pasangan calon yang hendak diusung PDIP, Japorman menyatakan hal itu kemungkinan besar akan ditetapkan minggu depan seusai DPP mengumumkan nama-nama kandidat untuk beberapa provinsi lainnya.

"Besok saya akan berangkat ke Jakarta guna menghadiri acara DPP yang akan mengumumkan pasangan kandidat untuk provinsi lain (Minggu, 17/12/2017). Sesudah itu barulah giliran Sumut diputuskan," kata Japorman.