SIBOLANGIT - Hingga awal Desember 2016, PT Pegadaian (Persero) Kantor Wilayah Medan telah merealisasikan gadai dan penyaluran kredit Rp 2,6 Triliun atau tercapai 98 % dari target. Maka di tahun 2018 Pegadaian targetkan realisasi sampai Rp 3,2 Triliun. "Kalau untuk tahun depan target Pegadaian Medan adalah Rp3,2 triliun dengan laba Rp378 miliar," kata Deputi Bisnis 1 Pegadaian Medan, Suhadi dalam Media Gathering OJK Kantor Regional 5 Sumbagut di Sibolangit, Selasa (12/12/2017).

Sementara, persentase agunan yang dilelang tahun ini masih sangat kecil yakni 0,01 persen. "Kita mengakui belum semua kantor cabang Pegadaian di Medan memiliki sistem online yang memudahkan nasabah untuk membayar,"ujarnya.

Alasannya, karena mayoritas nasabah Pegadaian Medan adalah masyarakat menengah bawah yang belum mengerti menggunakan sistem online.

"Di cabang tertentu pelayanan online memang belum, karena kita perhitungkan efektivitasnya dan nasabah belum mengerti mesin seperti itu. Ada 690 ribu nasabah pegadaian dan 70 % adalah masyarakat menengah bawah," ucapnya.

Sementara, persentase agunan yang dilelang tahun ini masih sangat kecil yakni 0,01 persen.

"Kita mengakui belum semua kantor cabang Pegadaian di Medan memiliki sistem online yang memudahkan nasabah untuk membayar," ucapnya.

Alasannya, karena mayoritas nasabah Pegadaian Medan adalah masyarakat menengah bawah yang belum mengerti menggunakan sistem online.

"Di cabang tertentu pelayanan online memang belum, karena kita perhitungkan efektivitasnya dan nasabah belum mengerti mesin seperti itu," katanya.

Namun, sebagian kantor cabang sudah bekerjasama dengan bank untuk mengadakan mesin pembayaran online tersebut.

"Kita harap kedepan sistem online akan efektif bagi masyarakat menengah kebawah," harapnya.

Sementara itu, humas OJK Sumbagut, Yovvi Iskandar mengatakan, produk pinjaman bagi masyakarat menengah sangat lah penting untuk meningkatkan perekonomian. Sehingga OJK terus lakukan sosialisasi untuk pemahaman Literasi keuangan.

"Kita sudah banyak lakukan kerjasama dengan pihak pihak perusahaan pembiayaan maupun Pegadaian agar masyarakat menengah kebawah mengetahui meminjam dana untuk usaha tidak lah sesulit yang selama ini mereka pikirkan," tukasnya.