MEDAN-Untuk mengampanyekan pelestarian hutan dalam produksi kopi, sejumlah pecinta kopi di Sumatera Utara menyiapkan program 'North Sumatera Coffee Addicted 2018'.

Sekjen Komunitas Peduli Hutan Sumatera Utara (KPHSU), Jimmy Panjaitan mengatakan, para pecinta kopi di Sumut yang menyiapkan program tersebut telah sepakat mengangkat tema dengan 'Love Coffee, Love Forest'.

"Jadi tema itu kita angkat setelah ada kesepakatan. Arti dari tema tersebut adalah cinta kopi, cinta hutan," kata Jimmy di Medan, Sabtu (9/12).

Untuk kampanye pelestarian hutan dalam produksi kopi, mereka juga melibatkan grup musik Fisafatian dan penyair Zulkarnain Siregar untuk menjadi ambassador (duta) dalam pelestarian hutan.

"Kampanye itu dilakukan karena sebagian besar perkebunan kopi berada dalam lingkar kawasan hutan," jelas Jimmy.

Jimmy juga mengungkapkan, dalam pengamatan selama ini, luas hutan semakin berkurang setiap tahun, akibat banyaknya alih fungsi kawasan hutan. Kampanye tersebut dibuat agar pecinta kopi, petani dan pelaku usaha kopi ikut mendukung kelestarian hutan tanpa menghambat pengembangan industri kopi.

"Kami ingin kampanyekan agar industri kopi bukan hanya terkait ekonomi, tetapi berperan dalam pelestarian hutan. Jadi, bukan hanya memproduksi dan mendistribusikan kopi, melainkan mengajak mencintai hutan sebagaimana mencintai kopi," ungkapnya.

Kampanye tersebut juga membahas intensifikasi tanpa harus memperluas lahan dalam meningkatkan produksi kopi. Sebab, masalah utama dalam produksi kopi di Indonesia bukan terkait luas lahan, melainkan cara intensifikasi guna memberikan hasil maksimal.

"Dari analisa dan kajian yang didapatkan, petani kopi nasional hanya mampu menghasilkan 600-700 kg biji kopi per ha, sedangkan di luar negeri mampu mencapai 2 ton per ha. Kita ingin mengubah prinsip semakin luas semakin banyak produksi. Kita juga akan mengajak kerja sama penyuluh dari Dinas Pertanian dan Dinas Perkebunan untuk mengedukasi masyarakat dalam intensifikasi perkebunan kopi," ujarnya.

Menambahi hal tersebut, vokalis dan gitaris grup Filsafatian, Santus Sitorus mengatakan, kopi telah menjadi simbol nongkrong bagi sebagian besar anak muda. Karena itu, pihaknya akan menciptakan lagu-lagu yang mendorong masyarakat, terutama kalangan anak muda untuk mendukung pelestarian hutan dalam menikmati kopi.

"Sekarang anak muda, terutama anak-anak mahasiswa nongkrong selalu ngopi. Makanya melalui musik, kami mengajak mahasiswa khususnya mahasiswa Pertanian untuk peduli dengan pertanian terutama kopi," sebutnya.