Tebingtinggi-Puluhan warga Persiakan, Tebingtinggi mendadak heboh saat menemukan sesosok jasad berjenis kelamin laki-laki yang tergeletak di atas rel kereta api, tepatnya di kawasan Jalan Pulau Sumatera, Lingk III ,Kelurahan Tualang, Kecamatan Padang Hulu, Kota Tebingtinggi.

 

“Salah satunya adalah dengan menumbuhkembangkan ekonomi kerakyatan, termasuk UMKM yang saat ini membutuhkan dukungan dana dan pengembangan market. Kita di Kadin, siap merangkul pengusaha kecil untuk tumbuh,” ujar Ivan.

 

Ivan mengatakan, beberapa penghambat pertumbuhan UMKM adalah legalitas dan dukungan dana dalam mengembangkan usaha.

 

“Legalitas dan pendanaan menjadi masalah. Kedepan, kendala ini tidak boleh terjadi lagi. UMKM harus memiliki legalitas agar mudah mendapatkan kepercayaan dari dunia perbankan,” jelas Ivan.

 

Kemampuan menembus pasar eksport juga kendala lain yang harus segera mendapat solusi. Kadin siap membantu UMKM dalam memasarkan produk, tidak hanya ditingkat local, namun juga hingga ke mancanegara.

 

“Tentu produk yang dihasilkan harus memenuhi kualitas dan standarisasi agar dapat diterim market internasional. Untuk ini, Kadin siap melakukan pembinaan UMKM untuk menghasilkan produk unggul,” tambah Ivan.

 

Tentu komitmen Kadin ini tidak akan berjalan seperti harapan tanpa sinergitas dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut yakni dengan memudahkan UMKM dalam mengurus berbagai administrasi sebagai prasyarat legalitas usaha.

 

“UMKM yang ingin mengurus legalitas usaha harus menjadi prioritas. Perusahaan yang memiliki izin, pasti akan taat pajak. Ini akan bermanfaat ganda dalam menunjang penerimaan pajak daerah yang bermuara pada peningkatan pembangunan infrastruktur pendukung,” papar Ivan.

 

Sementara Gubernur Sumut, Tengku Erry Nuradi dalam kesempatan itu menyatakan rasa terima kasih kepada semua pihak, termasuk Kadin Sumut, atas pertumbuhan perekonomian Sumut yang tumbuh dengan baik tahun 2017.

 

“Dari sisi pertumbuhan ekonomi, Sumut masih di atas rata-rata nasional. Nasional 5,0 persen, kalau Sumut 5,2 persen. Sedangkan inflasi tahun 2017 ini, nasional sampai November 2,87 persen sedangkan Sumut 2,49 persen. Jadi inflasi di Sumut masih cukup baik,” sebut Erry.

 

Upaya menekan angka inflasi, sebut Erry, sesuai dengan instruksi Presiden Jokowi kepada semua kepala daerah beberapa waktu lalu.

 

“Sebab, jika pertumbuhan ekonomi tinggi dan inflasi juga tinggi, itu tidak ada artinya. Jadi, kalau pertumbuhan ekonomi tinggi, inflasi harus rendah. Itu baru ada artinya untuk perbaikan ekonomi bangsa ini. Jadi masalah pertumbuhan ekonomi dan menurunkan inflasi ini merupakan tugas bersama kita semua sebagai anak bangsa, termasuk Kadin,” harap Erry.

 

Dalam kesempatan itu, Erry juga mengatakan, Sumut sukses meraih sejumlah penghargaan dari pemerintah pusat dan dari MURI.

 

“Bahkan dalam satu minggu ini ada dua rekor MURI yang kita diraih. Pertama, kerjasama antara Sekolah Menengah Kejuruan, dunia usaha dan dunia industri. Jadi ada 700 SMK yang menandatangani MoU dengan dunia usaha dan dunia industri. Tujuannya nanti agar para tamatan sekolah SMK bisa mendapatkan peluang kerja,” jelas Erry.

 

Sebelumnya, Pemprov Sumut juga memcahkan rekor MURI atas pameran Bursa Kerja (Job Fair) Sumut 2017 yang dgelar di Pangkalan Udaran (Lanud) Suwondo Medan.

 

“Berdasarkan catatan BPJS Ketenagajerjaan, perusahaan yang terdaftar di Sumut mencapai 10.000 perusahan. Pada job fair itu, kita menghadirkan 500 perusahaan pada pameran Bursa Kerja tersebut. Ini terbesar di Indonesia, sementara rekor MURI di Jakarta tahun lalu, hanya diikuti 207 perusahaan di Kemayoran. Kalau Ketua Kadin Sumut turun, mungkin lebih dari 5.000 perusahaan yang akan ikut,” tambah Erry.

 

Erry juga mengajak seluruh pihak untuk saling dukung dalam mendorong laju pertumbuhan ekonomi nasional.

 

“Sumut menjadi perhatian pemerintah pusat  sekarang ini, khususnya Bapak Presiden Jokowi. Bahkan Pak Jokowi saat ini sudah menjadi keluarga besar orang Sumut,” ajak Erry.

 

Bukti dari perhatian pemerintah pusat, sebut Erry, ditandai dengan pembangunan berbagai infrastruktur pendukung diantaranya jalan tol, bandara, jalur keretaapi dan pengembangan kawasan Danau Toba.

 

“Sekarang ini Sumut sudah mendapat tambahan panjang Jalan Tol setelah 30 tahun. Tahun 1987, Sumut terakhir kali mendapat pembangunan Jalan Tol Medan-Belawan. Lalu beberapa waktu lalu diresmikan 145 Km lebih panjang jalan Tol di Sumut. Tapi itu akan terus berlanjut sehingga dapat mendukung pertumbuhan ekonomi Sumut dan pulau Sumatera umumnya,” papar Erry.

Tidak hanya pembangunan jalan tol, lanjut Gubsu, pengembangan 8 bandara di Sumut juga juga mendapat perhatian serius dalam upaya mendongkrak tingkat kunjungan wisatawan mancanegara ke Sumut. Delapan bandara tersebut yakni Bandara Kuala Namu, Soewondo, Silangit, Sibisa, Pinangsori, Aek Godang, Binaka dan Lansonde.

 

“Bahkan Ketua Kadin Sumut, ada mengusulkan pembangunan bandara satu lagi di Madina. Memang yang mengusulkan pembangunan memang Gubernur, tapi yang membangunnya adalah para investor dan ini kita harapkan dukungan dari Kadin,” harap Erry.

 

Kadin bersinergi dan Pemerintah harus bersinergis dalam mendukung pertumbuhan ekonomi di Sumut. Ini sangat diperlukan sekali. Apalagi apa yang menjadi tupoksi kami, seperti hal-hal urusan administrasi dan lainnya, tentu kami akan mempermudah. Sehingga Sumut itu harus bisa memberikan ikon; “Semua Urusan Mesti Tuntas”.

 

“Kalau dulu, Semua Urusan Mesti Uang Tunai! Sekarang, Semua Urusan Mesti Tuntas. Itulah Sumut sekarang! Jadi, kalau ditanya nanti di Jakarta, apa itu ikon Sumut, kita bangga menjawab bahwa Semua Urusan Mesti Tuntas!” pesan Erry.

 

Dalam kesempatan itu, Erry juga berkomitmen akan mempermudah dalam pengurusan ijin usaha dan legalitas.

 

“Pada prinsipnya, kami siap membantu, kecuali itu bukan tupoksi kami atau ada kaitannya di pusat,” tegas Erry.

 

Sebelum mengakhiri sambutannya, Erry juga mengatakan, dirinya baru saja menerima Daftar Isian Proyek Anggaran (DIPA) dari Presiden Jokowi pada Rabu (6/12/2017) pagi di Jakarta.

 

“Semua Gubernur yang yang mendapat DIPA wajib hadir. Bagi yang tidak hadir tidak akan mendapatkan DIPA. Pemerintah pusat tegas dengan ini. Dan kami juga akan buat begitu. Bupati dan walikota yang tidak hadir tidak akan diberikan DIPA,” tegas Erry.

 

Acara jamuan makan malam diakhiri dengan penampilan seni dan penyerahan cenderamata dari  Ketua Umum Kadin Pusat Rosan Perkasa Roeslani dan  Ketua Umum Kadin Sumut Ivan Iskandar Batubara kepada Gubernur Sumut Tengku Erry Nuradi. 

Saat diangkat oleh beberapa orang warga dari atas rel kereta api dan dipindahkan di lokasi yang aman, akhirnya diketahui bahwa jasad tersebut adalah Maramanta Nasution alias Ucok (22), yang merupakan warga Jalan Pulau Sumatera , Lingk III ,Kelurahan Tualang, Kecamatan Padang Hulu, Kota Tebingtinggi.

Selanjutnya, warga segera melaporkan penemuan jasad tersebut ke Polres Tebingtinggi. Mendapat laporan adanya penemuan mayat, petugas polisi dari Polsek Padang Hulu dan Tim Identifikasi dari Polres Tebingtinggi segera turun ke lokasi kejadian.

Dari informasi yang beredar di lokasi kejadian serta melihat kondisi luka yang terdapat pada bagian kepala jasad korban, Maramanta Nasution diduga dibunuh terlebih dahulu dengan cara dibacok kepalanya dengan memakai senjata tajam. Dan untuk menghilangkan jejak, diduga korban sengaja diletakkan pelaku di atas rel kereta api, supaya terlihat korban tewas ditabrak kereta api.

Kasubag Humas Polres Tebingtinggi AKP MT Sagala membenarkan tentang adanya penemuan jasad korban Maramanta Nasution yang tergeletak diatas rel kereta api. Terkait penyebab kematian korban, katanya masih dalam penyelidikan.

“Kini jasad korban dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Tebingtinggi, untuk divisum dan dilakukan pemeriksaan apa penyebab kematian korban,” terang MT Sagala.