PADANGSIDIMPUAN - Puluhan mahasiswa mengatasnamakan Massa Jaringan Aliansi dan Mahasiswa untuk Perubahan membawa 'Pocong' menggeruduk gedung DPRD Kota Padangsidimpuan. Aksi tersebut mereka dilakukan sebagai bentuk protes terhadap Dinas Kesehatan Kota Padangsidimpuan.

Kedatangan aktivis Jaringan Aliansi Dan Mahasiswa Untuk Perubahan yang membawa pocong itu bertujuan untuk mendesak DPRD segera mengagendakan Rapat Dengar Pendapat (RDP) tentang dugaan kebocoran anggaran di Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Padangsidimpuan.

Wirman Nasution, Koordinator Aksi mengungkapkan, banyak kejanggalan klaim Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang diduga dimanipulasi.

Data yang mereka peroleh, warga yang berobat setiap harinya dilaporkan kurang lebih 300 orang di seluruh puskesmas di Kota Padangsidimpuan. Namun faktanya, jumlah itu jauh lebih sedikit daripada yang dilaporkan.

"Jumlahnya tidak lebih dari 20 orang, tapi yang dilaporkan 300 orang. Artinya ada manipulasi data untuk mendapatkan uang lebih dari program pemerintah itu," ujarnya.

Selain itu, berdasarkan keterangan dari Dinkes Kota Padangsidimpuan, honor yang diterima tenaga honor setiap bulannya sebanyak Rp850 ribu untuk 140 tenaga honorer. Namun, kenyataannya, tenaga honorer di ruang lingkup Dinkes Padangsidimpuan, tidak lebih dari 50 orang.

Parahnya lagi, fasilitas Instalasi Pengelolahan Air Limbah (IPAL) di sejumlah puskesmas di Padangsidimpuan saat ini tidak berfungsi.

"Anggaran untuk pembangunan IPAL itu lebih dari Rp800 juta, tapi sampai saat ini belum berfungsi," tandas Wirman.

Setelah melakukan orasi di depan kantor DPRD selama kurang lebih selama 2 jam, akhirnya, Irsan Effendi Nasution yang merupakan anggota DPRD Kota Padangsidimpuan dari Partai Golkar menemui para pengunjuk rasa.

Setelah melakukan dialog dengan pengunjuk rasa, praktisi dari partai berlambang pohon beringin tersebut menyampaikan akan menemui ketua DPRD Kota Padangsidimpuan guna menyampaikan tuntutan para pengunjuk rasa.

"Akan kita sampaikan kembali ke Ketua dan pimpinan DPRD yang ada. Dan lebih baik juga jika masakah ini dilaporkan langsung kepada aparat hukum dengan membawa bukti yang ada," jelasnya kepada para pengunjuk rasa.

Mendapat tanggapan itu, massa yang sebelumnya melakukan aksi serupa mengaku sudah melaporkan masalah tersebut ke Kejari Padangsidimpuan dan meminta agar ditindaklanjuti. Sekira pukul 17.00, akhirnya para pengunjukrasa membubarkan diri dengan tertib.