JAKARTA - Desakan adanya Munaslub untuk mengganti posisi Setya Novanto dari kursi Ketua Umum Partai Golkar, para kadernya dimeminta untuk bersikap elegan dan sabar.

Hal ini diungkapkan, Dewan Kehormatan Partai Golkar Priyo Budi Santoso. Ia menyarankan seluruh kader memberikan kesempatan napas penghormatan yang terakhir kepada Setya Novanto selaku Ketua Umum (Ketum) Partai Golkar.

"Intinya semua kader, tolong berpikir jernih dan elegan untuk mengikuti mekanisme yang berlaku di parati," ujar Priyo, saat menggelar konfrensi pers di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (5/12).

"Saya bicara dari pikiran jernih, lebih baik memberikan napas penghormatan terakhir kepada Novanto, saya kira itu lebih baik dan elegan," tambahnya.

Beberapa hari terakhir, ia mengakui adanya desakan dari sejumlah kader Partai Golkar untuk segera menggelar musyawarah nasional luar biasa (Munaslub) untuk menggantikan Novanto sebagai tersangka kasus dugaan korupsi e-KTP dan menjadi tahanan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Agar tidak salah langkah dan terburu-buru, ia juga menyarankan, agar seluruh kader mematuhi hasil keputusan pleno Partai Golkar. Sebab, pleno Partai Golkar merupakan hasil keputusan yang harus ditaati.

"Khusus berbagai desakan tentang Munaslub, saya mendukung agar itu dilakukan setelah hasil praperadilan Novanto. Saya menyarankan kepada seluruh kader dan jajaran Partai Golkar menjalankan keputusan rapat pleno itu," tegas Priyo.

Diketahui, hasil rapat pleno Partai Golkar memutuskan terkait posisi Novanto sebagai Ketum Partai Golkar dan Ketua DPR akan dibahas setelah hasil praperadilan yang sedang berjalan. Selain itu, hasil pleno tersebut juga memutuskan Idrus Marham sebagai pelaksana tugas (Plt) Ketum Golkar.***