Mereka tergabung dalam berbagai organ, seperti; Relawan Jokowi Center, Bara JP, REJOS, GETAR dan sebagainya. Datangnya pun tak cuma dari Medan (Sumut), tapi juga dari provinsi lainnya di Sumatera.
Ditambah dengan kehadiran mantan anggota DPR RI dari Partai Demokrat, Ruhut Sitompul, suasana di ruang pertemuan yang tak cukup menampung semua relawan tersebut kian semarak. Melihat relawan terpaksa duduk di lantai akibat kurangnya jumlah kursi, Ruhut ikut turun dari tempat duduknya. Membaur.
Sebagai pembicara utama, di pertemuan yang dilaksanakan bersamaan dengan Ngunduh Mantu Bobby-Kahiyang tersebut, Ruhut memamerkan capaian-capaian yang diraih Pemerintahan Jokowi selama tiga tahun memimpin.
Mulai dari pujian-pujian oleh World Bank, status investment grade, lonjakan peringkat kemudahan berbisnis, perpanjangan panjang jalan tol, pertambahan jumlah bandara internasional dan sebagainya, Ruhut menyampaikannya detail.
"Kendati demikian masih banyak persoalan bangsa ini yang belum selesai, semuanya masih dalam proses. Jadi sudah benar kalau kalian bilang Jokowi harus memimpin dua periode," kata Ruhut yang disambut tepuk tangan oleh para relawan.
Sebanyak hampir 20 pertanyaan yang harus direspon oleh Luhut guna memastikan bahwa pemerintahan Jokowi peduli terhadap persoalan yang mendera rakyat. Soal masyarakat adat Lauchi yang berhadapan dengan PTPN 2, warga korban DOM di Aceh yang terdiri dari tanah yang diusahainya di Ramunia, kasus-kasus hukum yang melilit rakyat dan lainnya.
Ruhut yang juga sering disapa Poltak memang tak kebagian jatah berbicara di acara tersebut. Namun seketika pertemuan usai, para relawan mengerubunginya. Meminta kesediaan foto bersama.
Permintaan berfoto kepada Ruhut tak surut ketika sudah berada di luar ruangan. Bahkan ketika dia sudah sempat memasuki mobilnya terpaksa harus keluar lagi.
"Mari kita dukung Jokowi agar terpilih kembali untuk periode kedua," teriaknya sambil mengangkat tangannya ke atas.
