LABUHANBATU - Sebagai penyiapan kehidupan berkeluarga bagi remaja, program Generasi Berencana (GenRe) dilakukan melalui pemahaman tentang pendewasaan usia perkawinan. Harapannya, mereka mampu melangsungkan jenjang pendidikan secara terencana, berkarir dalam pekerjaan secara terencana serta menikah dengan penuh perencanaan sesuai siklus kesehatan reproduksi. Demikian Dikatakan Bupati Labuhanbatu H Pangonal Harahap dalam pidato tertulisnya yang dibacakan Plt. Sekdakab Labuhanbatu Ahmad Muflih, Selasa (21/11/2017) saat membuka sosialisasi GenRe Goes To School Kabupaten Labuhanbatu di Ruang Data dan Karya Kantor Bupati setempat.

Sosialisasi Genre Goes To School ini, katanya, sangat strategis sebagai upaya untuk membendung pengaruh negatif dikalangan remaja. Pemerintah juga mengapresiasi dan siap mendukung program Genre ini dalam rangka mewujudkan generasi muda yang berkualitas.

Program generasi berencana (Genre) adalah program yang mengedapankan pembentukan karakter bangsa dikalangan generasi muda, kedepan program Genre ini memfasilitasi remaja agar belajar memahami dan mempraktekkan perilaku hidup sehat dan berakhlak untuk mencapai ketahanan remaja sebagai dasar mewujudkan generasi berencana.

"Melalui sosialisasi ini, saya berharap semoga para remaja yang hadir mendapatkan informasi yang lengkap tentang kegiatan Genre melalui pusat informasi dan konseling remaja (PIK-R) dan Saka Kencana Gerakan Pramuka. Kepada mitra kerja dapat membina secara aktif para remaja yang ada dibawah binaannya masing-masing," sebut Sekdakab Labuhanbatu.

Hj. Lidiyawati Harahap, selaku Ketua Panitia dalam laporannya menjelaskan, Kegiatan sosialisasi ini merupakan kerjasama perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Utara dengan Dinas Pengendalian Penduduk dan Keleuarga Berencana Kabupaten Labuhanbatu, dimana para peserta berasal dari siswa/siswi SLTP dan SLTA sebanyak 200 orang serta guru pendamping dengan narasumber dari Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Utara dan Psikolog serta Duta Genre Tingkat Provinsi Sumatera Utara.

Menurut Lidiyawati Harahap, peran remaja sebagai penerus estafet pembangunan harus dikelola dan dipersiapkan dengan perencanaan yang baik.

“Usia remaja adalah usia peralihan dimana mereka memiliki energi yang cukup besar untuk mengaktualisasikan dirinya dilingkungan, mereka menginginkan pengakuan dikalangan teman sebayanya sehingga perilakunya terkadang menyimpang dari norma yang berlaku di masyarakat,” katanya mengingatkan.