MEDAN - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) berencana membuat soal ujian nasional (UN) 2018 lebih bervariasi dengan menambahkan berbagai pertanyaan berupa esai. Menanggapi hal itu, Ketua Dewan Pendidikan Sumatera Utara, Syaiful Sagala mengatakan, pihaknya mendukung penuh jika wacana tersebut benar-benar diterapkan. Menurutnya, hal itu dapat mengembangkan kreativitas anak.

"Justru dengan penerapan seperti ini (esai), siswa akan lebih tergugah kreativitas-nya dalam memberikan jawaban. Apalagi dunia pendidikan saat ini menuntut siswa atau anak bisa mandiri dan berani mengemukakan pendapat, baik secara lisan maupun tulisan," katanya kepada Analisadaily.com, Jumat (17/11).

Jika hal itu benar-benar diterapkan pada UN tahun depan, lanjutnya, ia meminta agar penentuan porsinya harus berimbang dengan pilihan berganda.

"Karena esai tentu tidak mungkin komputer yang mengoreksinya. Oleh karenanya harus lah orang dan kalau bisa yang mengoreksi lebih dari satu orang agar lebih subjektif," tandasnya.

Hal senada juga disampaikan Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Medan, Hasan Basri. Ia juga menyambut baik wacana tersebut dan siap untuk menjalankannya.
"Soal UN dibuat oleh pusat. Tapi kita juga memiliki tim penyusun soal dan jika tim kita dibutuhkan untuk membantu kita siap turun," tuturnya.