YOGYAKARTA - Ketum Gerindra Prabowo Subianto menggelar pertemuan tertutup dengan Ketua Majelis Kehormatan PAN Amien Rais di Yogyakarta. Sejumlah ulama nasional turut hadir, termasuk jajaran Presidium 212.

Dalam pertemuan yang digelar di SD Budi Mulia Dua, Sleman, DIY, Senin (13/11/2017), hadir pula Waketum PAN Taufik Kurniawan. Menurut dia, beberapa yang hadir antara lain Sekjen Forum Umat Islam (FUI) Muhammad Al-Khaththath dan Ketua Presidium Alumni 212 Slamet Maarif. Tak hanya itu, sejumlah ulama ikut dalam pertemuan tertutup itu, seperti Ustaz Sambo dan Eggi Sudjana.

"Ada juga dari MUI, Pak La Nyalla, para alim ulama, kiai, hadir lengkap. Intinya, bicara tentang masalah kebangsaan," ujar Taufik Kurniawan seperti diberitakan Detik.com, Senin (13/11).

Pertemuan tertutup ini digelar seusai upacara peringatan Hari Pahlawan. Dari jajaran Gerindra, tampak juga sang Waketum, Ferry Juliantono, dan Sekjen Ahmad Muzani. Tampak pula eks Panglima TNI Jenderal (Purn) Djoko Santoso.

"Awalnya salat subuh berjemaah di Masjid Kristal Khadijah, Pak Prabowo juga ada. Lalu sarapan pagi bersama dengan masyarakat sekitar, kemudian upacara di sekolah, diikuti siswa-siswi, pertunjukan kreativitas anak-anak, orasi kebangsaan Pak Prabowo, dilanjutkan tausiah politik dari Pak Amien," terang Taufik, yang juga Wakil Ketua DPR.

Pertemuan tertutup digelar seusai upacara itu sekitar pukul 09.00 WIB. Peringatan Hari Pahlawan sendiri dimulai dengan upacara bendera yang disiarkan secara live lewat akun Facebook Prabowo.

Prabowo hadir mengenakan batik berwarna cokelat lengan panjang dipadu peci hitam. Saat menyampaikan orasi, mantan Danjen Kopassus tersebut menyinggung kelompok elite di Indonesia.

"Saya ini mendapat semangat baru, karena sebetulnya ada saatnya memang saya merasa kesepian. Saya melihat elite Indonesia ini sudah larut, sudah lupa rakyat, sudah tidak mau membela bangsa sendiri. Membiarkan kekayaan bangsa diambil oleh bangsa asing. Diam, bahkan memfasilitasi," tutur Prabowo.

"Tidak mungkin bangsa ini merdeka berdaulat kalau kekayaannya diambil terus," sambungnya. ***