JAKARTA - Sembilan bulan menjelang pesta olahraga  Asian Games 2018, Panitia penyelenggara Asian Games 2018 (INASGOC)  terus  melakukan persiapan dan pembenahan melalui rentetan test event “Road to Asian Games 2018” pada 40 cabang olaharaga.

Terutama di cabang-cabang olahraga yang relatif baru, seperti saat ini INASGOC menggandeng PB Persatuan Modern Pentathlon Indonesia (PMPI)  melaksanakan test event cabang modern pentathlon bertajuk “I'm 5uper Athlete”  yang digelar 11-12 November 2017.

   PB PMPI menggelar test event di dua lokasi yakni di Hotel Bumi Wiyata dan Depok Mall, Depok,Jawa Barat. Saat Games Time nanti, competition venue pun di dua tempat.

Nomor renang dan anggar akan menggunakan venue Gelora Bung Karno , Sementara untuk nomor berkuda, lari dan menembak akan menggunakan venue Arthayasa Stables. 

Perhelatan test event  “Road to Asian Games 2018” ini diikuti oleh 21 atlet nasional  putra maupun putri, dan juga melibatkan delapan atlet dari TNI Angkatan Darat (AD).

“Sejauh ini, memang saya akui peminat cabor pentathlon saat ini mayoritas lahir dari kalangan militer. Karena kelima disiplin olahraga itu membutuhkan fisik yang bagus, fokus tinggi, dan strategi yang matang, karena ini merupakan ajang seleksi kami melibatkan beberapa peserta dari TNI AD untuk ikut dalam seleksi  menuju Asian Games,” ujar Anthony Charles Sunarjo selaku Ketua Umum PB PMPI.

Karena tergolong baru, PB PMPI menggandeng dua technical delegate dari Modern Pentathlon Association of Asia, Doongkok Chong asal Korea dan Benhard Petruschinky asal Jerman, serta dua International Technical Officer (ITO) Ezsther Hortobagyi asal Australia dan Verenado Garcia asal Philipina.

Menurut Benhard Petruschinky, meski merupakan olahraga baru di Indonesia, federasi pentathlon internasional mengapresiasi kesempatan Indonesia menjadi tuan rumah Asian Games 2018. Dalam dua Asian Games terakhir, di Guangzhou 2010 dan Incheon 2014, cabang ini dipertandingkan. 

“Sebuah kebanggaan bisa ada di Indonesia yang baru membentuk federasi pentathlon dan mampu  menjadi bagian dari Asian games tahun depan. Kami akan melibatkan juri-juri Internasional untuk membantu merealisasikan  kualitas pertandingan terbaik semaksimal mungkin melalui pelatihan intensif seperti workshop untuk para panpel kegiatan ini” ujar Benhard.

INASGOC sendiri berharap seluruh komponen olahraga pentathlon, mulai dari pengurus, ofisial, atlet, dan juri lokal memanfaatkan test event dan workshop yang digelar.

"Prinsipnya, kesiapan harus ditunjukkan komunitas modern pentathlon Indonesia melalui teat event dan workshop yang berlangsung. Jangan enggan untuk belajar banyak dan aktif demi penyelenggaraan yang baik saat Asian Games berlangsung," ujar Sekjen INASGOC, Eris Herryanto, Sabtu (11/11/2017).  

Cabang Modern Pentathlon ini tak hanya mengelar lima elemen nomor berbeda dan dipertandiNgkna secara berurutan, yakni renang, anggar, berkuda, menembak dan lari. Sistem pemberian poin di setiap nomor juga berbeda.

  Pertama pada nomor renang gaya bebas 200 meter, peserta diuji kecepatan karena semakin cepat dari batas waktu standar yang diberikan, maka semakin banyak poin yang diraih. 

Pada nomor anggar kategori epeep, setiap atlet akan saling bertanding dan harus mencetak poin terbanyak dalam satu menit untuk menentukan jumlah skor kemenangan. Selanjutnya di nomor berkuda,  peserta akan berlomba di nomor jumping melewati berbagai rintangan , dan terakhir  gabungan antara lomba lari sejauh 3 km dan diselingi adu ketepatan menembak di jarak 10 m rifle. ***