MEDAN-Penetapan Pahlawan Nasional dinilai belum cukup untuk membalas jasa Pendiri Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Prof. Lafran Pane.


Pasalnya, Lafran Pane yang mendirikan HMI, kemudian terbentu Korps Alumni HMI (KAHMI) telah memberi kontribusi yang nyata bagi Indonesia di bidang sosial, politik, dan budaya. 

Hal tersebut disampaikan oleh tokoh masyarakat Sumatera Utara Shohibul Anshor Siregar.

"HMI dan KAHMI sudah lama menjadi kekuatan sosial, budaya dan politik di Indonsia. Tentang penetapan Pendiri HMI Lafran Pane sebagai pahlawan nasional, saya sendiri merasa belum puas kalau HMI dan KAHMI hanya mampu sebatas itu," katanya.  

Menurut Shohibul Anshor, jika berakhir pada penetapan sebagai pahlwan nasional, HMI dan KAHMI hanya sebatas memiliki target yang awam untuk pendirinya itu. 

"Kan cukup awam target seperti itu bagi sebuah organisasi kaum intelektual yang sudah sangat banyak memberi kontribusi kepada bangsa dan negara," ujarnya.  

Oleh karena itu, Shohibul Anshor menilai, sudah selayaknya didirikan sebuah universitas yang diberi nama Universitas Lafran Pane. 

"Segera harus terwujud Universitas Lafran Pane," tegasnya.