JAKARTA|Harga emas merangkak naik dari level terendah sejak 9 Agustus 2017. Senin (6/11), harga emas untuk pengiriman Desember 2017 di Commodity Exchange menguat 0,16% ke level US$ 1.271,2 per ons troi.

Akhir pekan lalu, harga emas merosot 0,70% ke level US$ 1.269,20 per ons troi. Meski pulih dari posisi akhir pekan lalu, harga emas masih terlihat turun dalam sepekan terakhir.

Penurunan harga emas ini berkebalikan dengan penguagan nilai tukar dollar AS. Harga emas tergerus pada akhir pekan lalu setelah rilis data tenaga kerja Amerika Serikat (AS). 

Penambahan tenaga kerja AS pada bulan Oktober mencapai 261.000 pekerjaan. Angka ini lebih rendah ketimbang prediksi 310.000.

Pergerakan harga emas ini pun sedikit terpengaruh oleh calon gubernur Federal Reserve yang akan menggantikan Janet Yellen pada Februari 2018 mendatang. "Pengumuman Jerome Powell sebagai gubernur baru sesuai dengan ekspektasi," kata John Sharma, ekonom National Australia Bank kepada CNBC.

Harga emas selanjutnya akan disetir oleh keputusan suku bunga Fed. "Jika pasar yakin bahwa Powell tidak akan agresif menaikkan suku bunga tahun depan, harga emas mungkin akan bergerak di sekitar US$ 1.260," kata Samson Li, analis Thomson Reuters GFMS.