MEDAN - Pelatih Kepala PSMS Medan, Djajang Nurjaman tak ambil pusing terkait perubahan venue Babak 8 Besar Liga 2 yang akhirnya digelar di Bekasi dari jadwal semula di Cikarang. “Tidak masalah bagi PSMS. Karena sama-sama (Bekasi dan Cikarang) berdekatan dengan wilayah Jakarta,” ujarnya saat ditemui di Mes PSMS, Jumat (3/11/2017).

Untuk itu, Djanur-sapaan akrabnya, kini fokus pada persiapan tim untuk menjajal tiga rival di grup X, yaitu Martapura, Persis Solo, dan Kalteng Putra yang dimulai 9 November 2017.

Eks Pelatih Persib Bandung inipun mengakui tak ingin menganggap enteng para calon lawannya.

“Persaingan sangat berat. Saya dan tim PSMS tidak menganggap enteng soal itu, karena kami sama-sama memasuki 8 Besar. Saya melihat bahwa mereka adalah tim yang kuat,” ungkapnya.

Termasuk sang lawan perdana, Kalteng Putra. Djanur mengatakan sudah mempelajari kekuatan tim lawan. Dia menjelaskan tim yang dibesut Kashartadi itu dihuni pemain berkualitas. Diapun mewaspadai ketajaman striker Kalteng, Rivaldy Bawuo yang saat ini menjadi top skor sementara liga 2 dengan koleksi 17 gol.

“Mereka (Kalteng) bagus. Saya sudah pernah lihat permainan mereka. Tim yang hebat, apalagi ditangani pelatih berpengalaman juga. Tapi kita harus siapa dengan tim manapun,” timpalnya.

Pelatih berlisensi A AFC ini menambahkan akan terus mengasah kekuatan skuadnya sebelum bertolak ke Bekasi, 7 November 2017 mendatang.

Satu diantanya dengan melakukan uji coba terakhir melawan Tim PPLP Sumut di Stadion Mini Kebun Bunga, Sabtu (4/11/2017) sore.

“Ini akan menjadi uji coba terakhir untuk memantapkan kelemahan tim seperti finishing touch,” pungkasnya.