MEDAN - Masalah infrastruktur yang buruk dan banyaknya lampu penerangan jalan umum (LPJU) mati dan belum terpasang, masih menjadi sorotan utama masyarakat di Kota Medan. Hal itu terungkap dari Laporan Reses II Anggota DPRD Medan 2017, dalam Rapat Paripurna Istimewa di gedung dewan, Rabu (25/10/2017).

"Masyarakat meminta agar Wali Kota Medan mengevaluasi kinerja Dinas Pekerjaan Umum, Dinas Perkim-Penataan Ruang dan Dinas Kebersihan dan Pertamanan, karena masih banyak jalan dan drainase tersumbat, jalan belum diaspal serta LPJU yang masih banyak mati hingga saat ini belum juga diperbaiki," kata Juru Bicara Dapil III Rajuddin Sagala saat menyampaikan laporan reses.

Tanah bekas galian drainase juga tak luput dari sorotan, dimana sampai kini masih banyak yang belum diangkut oleh Dinas PU Medan. Selanjutnya Rajuddin sampaikan agar aparat penegak hukum meningkatkan pencegahan dalam penyalahgunaan narkoba yang meluas di Kota Medan.

"Melalui rapat istimewa paripurna ini kami berharap Wali Kota Medan segera menindaklanjuti hasil reses II 2017 DPRD Kota Medan khususnya Dapil III," katanya.

Senada, Jubir Dapil I Hendra DS saat penyampaian laporan reses II 2017 menyoroti bahwa masyarakat masih mengeluhkan sistem pelayanan pemerintah kepada masyarakat, serta masih buruknya jaringan jalan dan drainase di Kota Medan. Pihaknya berharap semua aspirasi masyarakat yang disampaikan anggota dewan dalam reses kali ini, tidak sekadar jadi atensi oleh Pemko Medan namun secepatnya dalam direalisasikan langsung.

"Kemudian dapat menjadi evaluasi dan diprogramkan oleh Tim Anggaran Pemerintah Daerah Kota Medan, lalu direalisasikan pelaksanaan pembangunan Kota Medan ke depan dalam rangka kesejahteraan warga Medan," katanya.

Selain problem perbaikan infrastruktur dan pelayanan publik, pihaknya berharap pos-pos siskambling diaktifkan kembali guna mengurangi tindak kejatahan seperti begal dan peredaran narkoba.

"Terutama posko siskambling di Kelurahan Teladan Barat, mengingat tingginya angka kejahatan narkoba dan kriminalitas di daerah itu," katanya.

Wali kota juga diminta menyerukan seluruh camat untuk menginstruksikan kepada lurah-lurah, dalam rangka bergotong royong bersama warga sebagai sarana memajukan lingkungannya masing-masing.

"Serta diminta kepada Pemko untuk mendata ulang daftar warga yang mendapat bantuan miskin, lalu merealisasikan plank nama jalan di seluruh ruas Kota Medan," katanya.

Paripurna istimewa itu dipimpin Ketua DPRD Medan Henry Jhon Hutagalung didampingi para wakil ketua Iswanda Ramli dan Ihwan Ritonga. Turut hadir Wakil Wali Kota Medan Akhyar Nasution mewakili wali kota didampingi Sekda Syaiful Bahri Lubis.

Usai paripurna kepada wartawan Akhyar mengatakan, pihaknya memahami kegelisahan masyarakat terhadap pekerjaan yang dilakukan Pemko Medan, dimana banyak terdapat badan jalan terganggu karena dipenuhi bekas tanah galian drainase.