MEDAN-Gubernur Sumatera Utara Erry Nuradi yang akan kembali mencalonkan diri sebagai Calon Gubernur Sumatera Utara 2018, terlihat sudah semakin dekat menuju deklarasi pencalonannya yang akan berpasangan dengan Ngogesa Sitepu sebagai Calon Wakil Gubernur.


Salah satu tandanya, Erry Nuradi dalam kata sambutannya saat menghadiri dzikir akbar dalam rangka peringatan HUT Partai Golkar ke-53 yang digelar oleh DPD Partai Golkar Sumut, mengucapkan terima kasih kepada DPP Partai Golkar yang telah menetapkan dirinya dan Ketua DPD partai Golkar Ngogesa Sitepu sebagai Bakal Calon Gubernur/Wakil Gubernur Sumatera Utara periode 2018-2023.

"Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya karena DPP Partai Golkar telah menetapkan kami sebagai Calon Gubernur Sumut pada periode 2018-2023 bersama Pak Ngogesa Sitepu," katanya.  

Selain itu, Erry Nuradi juga meminta doa dan dukungan dari seluruh kader Partai Golkar di Sumatera Utara atas pencalonan tersebut.

"Kami mohon doa restu dan dukungan dari seluruh masyarakat Sumut termasuk seluruh kader dan doa ibu-ibu pengajian. Mari kita bergandengan tangan membangun Sumut menjadi lebih baik dan lebih paten lagi," harapnya. 

Menanggapi hal itu, pengamat politik Faisal Riza menilai bahwa pasangan Erry-Ngogesa akan menjadi pasangan yang sangat diperhitungkan dalam Pilgubsu 2018. 

"Saya kira pasangan ini akan sangat diperhitungkan. Erry sebagai incumbent dan memiliki kekuatan jaringan birokrasi dan popularitasnya bagus," katanya kepada RMOLSumut.com melalui pesan tertulis, Rabu (25/10).  

Posisi Ngogesa yang saat ini menduduki jabatan Ketua DPD Partai Golkar, menurut Faisal merupakan suatu modal penting yang akan menguntungkan pasangan tersebut dalam meraih dukungan masyarakat. 

"Ngogesa merupakan Ketua Golkar Sumut, partai pemenang pemilu 2014 dan jaringan bupati dari Golkar," ujarnya.

Selain itu, faktor kesukuaan/etnisitas keduanya dapat mengakses suara masyarakat di pantai timur Sumatera Utara dan dataran tinggi Utara.

"Dari sisi kekuatan etnis pun kedua pasangan ini juga mumpuni, Melayu dan Karo. Bisa mengakses kekuatan suara dari pantai timur dan sebagian dataran tinggi utara," jelasnya. 

"Secara pendekatan GIS (Geographic Information System) penguasaan wilayah itu sudah mewakili lebih dari 50 persen suara di Sumut," jelas Faisal lagi.  

Sementara tantangan untuk pasangan Erry-Ngogesa dalam Pilgubsu, adalah merangkul suara di pantai barat dan wilayah Nias

"Tantangannya adalah bagaimana positioning pasangan ini terutama di pantai barat dan Nias," tandas Faisal.