MEDAN-Begitu banyak kebudayaan di Indonesia yang perlu dipertahankan dan dilestarikan, salah satunya adalah tradisi Gendang Guro-guro Aron yang berasal dari Suku Karo, Sumatera Utara.
PMS Kecamatan Binjai Kota tentu sangat mengapresiasi acara Gendang Guro-Guro Aron ini, karena selain bertujuan untuk melestarikan budaya bangsa, kiranya juga dapat meningkatkan rasa cinta dan pengetahuan generasi bangsa terhadap budaya dan kearifan lokal suku bangsa, khususnya para pemuda merga silima Kota Binjai,” ujar Ricky Ginting, Ketua PMS Kecamatan Binjai Kota.
Ungkap Ricky lagi dalam sambutannya mengatakan, Jika kita mencoba sedikit menelaah, Guro-guro Aron dapat diartikan kedalam dua kata, yaitu; Guro-Guro” yang berarti main-main, bersenda gurau, kemudian Aron” yang berarti muda-mudi, anak perana dan singuda-nguda yang dalam tradisi mengerjakan ladang bersama-sama. Kemudian kata Gendang” didepannya diartikan sebagai sebuah kerja, pesta, upacara dengan tari-tarian.
"Jadi pengertian Gendang Guro-guro Aron merupakan kerja, pesta, upacara yang diperuntukkan sebagai ajang muda-mudi erguro-guro," ujarnya.
Di samping itu, kegiatan Gendang Guro-guro Aron ini juga untuk mempersatukan warga karo di Kota Binjai.
"Melalui acara ini kami ajak kalak karo kota binjai untuk bersatu, dan bersama melestarikan adat budaya karo,” ucap Ricky.
Hadir dalam acara Gendang Guro-guro Aron yang digelar PMS Kecamatan Binjai Kota antara lain Ketua DPD PMS Kota Binjai, Ketua DPD PMS Kabupaten Langkat, Ketua Komisi B DPRD Binjai Jonita Agina Bangun, anggota DPRD Sumatera Utara Herman Sembiring, anggota DPRD Langkat dari Fraksi Golkar Edi Bahagia Sinuraya, serta seluruh Pemuda Merga Silima (PMS) Kecamatan Se-Kota Binjai dan warga Suku Karo Kota Binjai.
Acara yang berlangsung dari pukul 20.00 Wib malam itu diisi dengan berbagai macam kebudayaan Karo seperti tarian, nyanyian dan musik Karo. Terlihat dalam kegiatan ini Ketua PMS Binjai Kota dan para tamu undangan turut serta menari bersama dengan diiringi musik Karo.