MEDAN-Begitu hebatnya rasa sakit dan ketakutan yang dialami korban "pembantaian" oleh puluhan tenaga pengamanan atau satpam USU, sehingga Immanuel Silaban atau Nuel (26) tetap berusaha bisa meloloskan diri dalam kondisi tak sadarkan diri.

"Udahlah ooii..., udahlah ooii..., ampunnn," begitu erangan yang berkali-kali diucapkan Nuel dalam kondisi dirinya yang tengah kritis dan tidak sadarkan diri, di RS Colombia Asia, Jalan Listrik Medan.

Teman korban, Ricky kepada medanbisnisdaily.com, mengatakan, Nuel yang baru dipindahkan dari RS Bhayangkara ke ruang perawatan intensif (ICU) RS Columbia Asia, Jumat (20/10/2017) oleh perawat terpaksa kedua kaki dan tangannya diikatkan ke kiri dan kanan pembatas ranjang tempatnya dirawat agar tak meronta.

Seakan-akan hendak melarikan diri dari kejaran atau siksaan, Nuel berusaha menggerak-gerakkan kaki dan tangannya.

"Secara berkala setiap beberapa jam dia harus disuntik bius agar tetap tenang," ujar Ricky.

Nuel yang dirawat di ruang ICU di lantai 2, ditunggui ibu dan adik perempuan bungsunya beserta sejumlah sanak saudara ditambah kerabat mahasiswa dari Gerakan Mahasiswa Pro Demokrasi (GEMA PRODEM).

Medanbisnisdaily.com sempat membesuk Nuel di ruangan ICU atas seizin ibunya sekitar 5 menit. Terlihat dalam situasi terbaring Nuel bernafas dengan bantuan tabung oksigen. Telinga sebelah kiri bengkak, dagu kiri bagian bawah diperban, kepala bagian kiri di atas dahi ditutupi perban seperti bocor akibat dipukul benda keras.

Sekitar pukul 18.14 WIB rombongan pejabat dari Fakultas Ilmu Budaya USU dipimpin dekan Budi Agustono datang untuk membesuk Nuel. Turut bersamanya Wakil Dekan I Prof Maudi Purba.

Belum bisa diperkirakan kapan Nuel akan siuman dari rasa sakitnya.

Nuel yang masih tercatat sebagai mahasiswa aktif (angkatan 2010) merupakan putra keempat dari lima bersaudara. Persis pada 3 November mendatang usianya akan genap 26.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Kamis malam (19/10/2017), Nuel dianiaya puluhan satpam secara brutal dengan menggunakan benda-benda tumpul seperti kayu dan linggis. Setelah sempat dirawat di RS Bhayangkara perawatannya kemudian dipindahkan ke RS Columbia Asia.

Disebutkan Budi Agustono, pihak USU akan membiayai perobatan Nuel hingga pulih.