MEDAN - Ratusan mahasiswa Universitas Sumatera Utara melakukan aksi unjuk rasa di mako satpam USU, Jumat (20/10/3017). Aksi yang dilakukan mahasiswa ini dalam rangka meminta klarifikasi atas hilangnya rekan mahasiswa Imanuel Silaban di Fakultas Ilmu Budaya, Kamis (19/10/2017) malam. Informasi diperoleh dugaan penyiksaan dan dugaan pencidukan oleh oknum satpam terhadap mahasiswa USU pada Kamis 19 Oktober 2017 sekira pukul 21.30 wib malam. Diketahui saat itu Imanuel bergerak dari kampus FIB dan hendak pulang, boncengan bersama Frima.

Pukul 23.00, Imanuel kembali sembari dikejar-kejar oleh kira-kira 10 kenderaan roda dua. Kemudian kendaraan roda dua yang mereka pakai terjatuh di pintu masuk belakang FIB karena dikejar-kejar, kemudian Imanuel berlari masuk ke dalam kampus FIB.

Ia kemudian bersembunyi didalam FIB dan 10 menit kemudian ditemukan oleh oknum satpam dan dipukuli dengan kayu yang tertancap paku, linggis, rantai dll oleh puluhan oknum satpam secara membabi buta.

Imanuel kemudian dibawa kedalam mobil pick up patroli satpam USU.

Pukul 11.30 malam, mobil pick up tersebut berangkat bersama dengan satpam.

Pukul 12 malam : teman-teman mencoba melacak keberadaan nuel ke Mako Satpam dan tidak menemukan saudara nuel disana. Massa mecoba berdialog dengan satpam tetapi menemui jalan buntu karena tidak ada konfirmasi keberadaan Nuel.

Pukul 01 pagi : puluhan Polisi dan TNI memasuki kampus tepatnya di Mako satpam lengkap bersama dengan peralatan dan kendaraan, dengan alasan untuk mengamankan kampus USU.

Sampai pukul 06 pagi teman-teman mahasiswa masih bertahan di Mako namun tetap tidak ada konfirmasi dimana keberadaan Nuel baik itu dari pihak kampus ataupun dari pihak militer.

Teman-teman mahasiswa sudah sepakat untuk bertahan di Mako satpam sampai Nuel ditemukan. Di TKP telah ditemukan darah dan dagingnya masih menempel di paku yang tertancap di kayu.