MEDAN-Tim penanganan bayi kembar siam Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik (RSUPHAM) telah berhasil memisahkan bayi kembar siam dempet dada dan perut Sahira-Fahira, Senin (16/10/2017).

Sekretaris tim penanganan bayi kembar siam RSUPHAM, dr Rizky Adriansyahmengatakan, operasi tersebut berjalan hingga kurang lebih 10 jam.

"Alhamdulillah tim berhasil memisahkan keduanya," ungkapnya kepada wartawan.

Rizky menjelaskan, operasi pemisahan dimulai sejak pukul 08.30 WIB. Pada pukul 13.20 kedua bayi tersebut baru berhasil dipisahkan dengan sebelumnya dilakukan pembiusan, monitoring, kemudian pembersihan supaya tidak ada infeksi. Baru kemudian operasi pemisahan.

"Untuk operasi pemisahan berlangsung sekitar 4 jam 50 menit," jelasnya.

Namun, setelah dilakukan pemisahan, Rizky mengungkapkan, operasi harus kembali dilakukan. Yakni, kedua bayi menjalani operasi lanjutan untuk menutup luka bekas operasi yang dilakukan dokter bedah plastik.

"Untuk bayi Fahira operasi baru selesai dilakukan sekitar pukul 17.10 WIB dan pukul 17.15 Fahira dipindahkan ke ruang ICU anak," terangnya.

Sementara untuk bayi Sahira, lanjut Rizky, membutuhkan waktu operasi lebih lama, karena selain menutup luka bekas operasi, tim dokter juga melakukan operasi jantung untuk menutup kebocoran jantung Sahira.

"Harapan kita tidak ada operasi lagi setelah ini. Jadi operasi Sahira lebih lama. Sekitar pukul 18.45 WIB Sahira ditransfer ke ICU anak," jelas Rizky.

Terkait kondisi bayi saat ini, menurut Rizky belum begitu stabil karena belum melewati fase 1x24 jam.

"Tim masih bekerja. Bahkan ketua tim tidak hadir saat ini karena beliau fokus melihat kondisi bayi, memonitor agar pemantauan ketat 1x24 jam termonitor dengan baik. Jadi kondisinya saat ini tidak bisa kita ceritakan lebih detail. Nanti kalau sudah stabil atau ada hal-hal baru bisa kami sampaikan," pungkasnya.