JAKARTA - Musim Pilkada 2018 kian menarik, pasalnya, bukan hanya politisi dan tokoh-tokoh agama saja yang ingin maju menjadi pemimpin daerah.

Bahkan sejumlah jenderal dari Kepolisian dan TNI, saat ini juga terlihat sudah sibuk ambil ancang ancang untuk mengikuti pilkada serentak 2018, baik untuk gubernur, walikota maupun bupati.

Bahkan dari catatan Ind Police Watch (IPW), sedikitnya ada delapan jenderal dari pihak Kepolisian yang sudah melakukan pendekatan ke berbagai pihak untuk bisa masuk dalam bursa bakal calon.

Namun sejauh ini para jenderal polisi itu belum mendapatkan partai politik sebagai "kendaraannya" untuk melaju di pilkada.

Ind Police Watch (IPW) memperkirakan pada akhir tahun 2017 ini para jenderal polisi ini baru mau terbuka untuk melaju di pilkada, seiring sudah diraihnya partai yang mengusung mereka.

"Sepertinya di akhir tahun 2017 ini juga akan ada beberapa jenderal polisi yang akan pensiun dini. Sebab undang undang mensyaratkan anggota polisi aktif harus pensiun dini jika ingin bertarung di pilkada," ujar Neta S Pane, selaku Ketua Presidium Ind Police Watch kepada GoNews.co, Selasa (17/10/2017).

"Memang tidak semua jenderal yang akan ikut di pilkada 2018 itu merupakan anggota polisi aktif. Sebagian di antaranya sudah pensiun," timpalnya.

Untuk itu, IPW memberi apresiasi pada anggota Polri yang hendak ikut bertarung di Pilkada. Hal ini perlu dilakukan karena membawa manfaat yang besar bagi institusi Polri.

Setidaknya kata dia, ada empat dampak positif bagi Polri jika anggotanya mengikuti pilkada. Pertama, Polri bisa mengukur tingkat kepercayaan publik terhadap institusi maupun anggotanya.

"Kedua, Polri bisa menilai sejauh mana konsep pembinaan dan pengkaderan kepemimpinannya bisa diserap anggotanya untuk kemudian diterapkan kepada masyarakat. Ketiga, dari ajang pilkada, Polri bisa mengukur tingkat profesionalisme dan keberhasilan konsep polisi sipil yang dibangunnya sejak pisah dari TNI," tandasnya.

Dan keempat lanjutnya, jika para perwira Polri terpilih dalam pilkada dan tidak terlibat korupsi sepanjang masa jabatannya sebagai kepala daerah, publik akan melihat bahwa Polri benar benar sudah berubah dan makin mudah bagi Polri untuk meningkatkan citranya di masyarakat.

Jadi, momentum pilkada tidak hanya penting bagi figur figur jenderal polisi yang ikut bertarung tapi juga merupakan hal penting bagi institusi kepolisian. Namun dari sejumlah pilkada yang akan diikuti jenderal polisi, IPW menilai hingga saat ini baru ada satu daerah yang terlihat paling berpeluang besar untuk dimenangkan jenderal polisi.

"Sepertinya para jenderal polisi lainnya yang mengikuti pilkada perlu bekerja lebih keras lagi untuk meraih simpati masyarakat agar bisa mendapatkan kepercayaan masyarakat dan memenangkan pikada 2018," pungkasnya. ***