JAKARTA - Peralihan kekuasaan di DKI Jakarta-1 antara Djarot Saiful Hidayat ke Anies Baswedan, terusik dengan sikap Djarot yang memilih berlibur ke Labuan Bajo, NTT. Meski bisa digantikan oleh Sekda Saefullah, namun pilihan Djarot itu bisa jadi catatan baru.

Pasalnya, peralihan kekuasaan (serah terima jabatan) sudah dicontohkan lebih baik antara Gubernur DKI terdahulu Fauzi Bowo dan Wakilnya Prijanto kepada Joko Widodo-Basuki Tjahaja Purnama.

Perisitiwa bersejarah itu terjadi pada Senin, 15 Oktober 2012 silam. Saat itu Jokowi-Ahok dilantik oleh Menteri Dalam Negeri, Gamawan Fauzi, dalam rapat di ruang paripurna DPRD DKI.

Usai pembacaan sumpah jabatan Jokow-Ahok yang berlangsung khidmat, Fauzi Bowo dan Prijanto yang menjabat 2007-2012 itu menyerahkan memori pelaksanaan tugas jabatan Gubernur DKI dalam sertijab kepada Jokowi-Ahok.

Betapa pun persaingan Pilgub DKI 20112 sangat ketat antara Jokowi-Ahok vs Foke-Nara, namun Fauzi Bowo saat itu memilih menghormati Jokowi-Ahok yang akan menjabat di periode 2012-2017. Tak hanya berselaman, Foke juga memeluk Jokowi.

Untuk diketahui, Pilgub DKI 2012 mirip dengan Pilgub DKI 2017 yang sama-sama berlangsung dalam dua putaran. Jokowi-Ahok unggul dengan 53,82% suara, sementara Foke-Nara mendapat 46,18%. Tapi peralihan kekuasaan itu berlangsung hangat.

Suasana itu akan dirasakan berbeda dalam sertijab dari Djarot ke Anies sore ini. Djarot sejak pagi tadi sudah terbang menuju Labuan Baju, NTT, untuk berlibur bersama keluarga.

"Enggak datang ke sertijab. Iya (ke Labuan Bajo), sudah di pesawat," kata ajudan Djarot, M Nazeh kepada kumparan, Senin (16/10).

Kabar soal Djarot yang tidak akan hadir di sertijab ini sebetulnya sudah terdengar pekan lalu. "Kita belum tahu, kita lihat ya," ujar Djarot di Ancol, Jakarta Utara, Kamis (12/10).

Sementara soal rencana liburan ke Labuan Bajo memang sudah direncakan, karena Djarot mengaku sudah lama tidak ada waktu untuk liburan bersama keluarga. Meski baru belakangan diketahui ternyata berangkatnya hari ini.

"Liburan hak semua manusia. Pak Djarot juga manusia, perlu libur. Tapi kehadiran dalam pelantikan (sertijab) bisa jadi bukti kedewasaan berpolitik," kritik politikus PKS, Mardani Ali Sera. ***