MEDAN-HMI Cabang Medan bekerja sama dengan Rumah Berdikari Medan menggelar nonton bareng (nobar) film G30S/PKI di Penang Corner, Medan.  Kegiatan nobar film G30S/PKI yang dihadiri oleh ratusan mahasiswa tersebut juga diisi dengan diskusi publik bertema "Generasi Muda Sebagai Penggerak Nilai Kebhinekaan di Indonesia. 

Ketua HMI Cabang Medan, Angga Saputra dalam kata sambutannya mengatakan bahwa kegiatan ini digelar untuk merespon isu-isu kekinian yang sedang marak tersebar pada masyarakat di seluruh daerah di Indonesia, khususnya di Kota Medan. 

"Kegiatan ini kita selenggarakan, bekerja sama dengan Rumah Berdikari Medan, bertujuan mengajak para generasi muda agar mengetahui dan memahami nilai-nilai sejarah di Indonesia, serta isu-isu tentang kebhinekaan," katanya. 

Berperan sebagai pembicara utama dalam diskusi publik tersebut adalah Sugiat Santoso sebagai tokoh muda sekaligus Ketua DPD KNPI Sumut, dan Armansyah Matondang sebagai akademisi. 

Dalam paparannya, Sugiat Santoso mengatakan bahwa kegiatan tersebut, baik nobar maupun diskusi publiknya, merupakan hal yang sangat baik untuk menyadarkan generasi muda betapa pentingnya nilai sejarah dan kebhinekaan. 

"Kegiatan ini sangat penting dan saya turut mengapresiasi. Sebab membaca, memelihara, dan merawat sejarah itu penting agar dapat menjadi referensi  generasi muda dalam bernegara dan berbangsa," katanya. 

Senada dengan Sugiat, Armansyah mengatakan bahwa sejarah sangat penting untuk masyarakat. Sebab, pengetahuan akan sejarah akan menentukan sikap masyarakat dalam melihat perbedaan. 

"Hari ini masyarakat melupakan sejarah yang ada. Sehingga timbul paradigma subjektif dalam memandangnya, yang kemudian memunculkan pobia terhadap kelompok tertentu," ujar Armansyah. 

Penasihat Rumah Berdikari yang juga merupakan Wakil Ketua Komisi I DPR RI Meutya Hafid dalam rekaman video mengatakan bahwa generasi muda merupakan tulang punggung bagi Indonesia untuk menegakkan kebhinekaan, serta menghempang isu-isu terkait gerakan radikalisme dan intoleransi.  

"Indonesia saat ini sedang diterpa berbagai isu tentang gerakan radikalisme dan intoleransi. Hal tersebut sangat meresahkan masyarakat, karena dapat mengancam keutuhan dan kebhinekaan Indonesia. Oleh karena itu, generasi muda menjadi harapan bagi seluruh masyarakat untuk menggerakkan nilai kebhinekaan di Indonesia. Sebab, generasi muda adalah kelompok yang memiliki semangat dan kemampuan besar dalam mempertahankan dan membela keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia," demikian Meutya