JAKARTA - Luar biasa. Hari kedua pelaksanaan ASEAN Para Games (APG) IX/2017 Kuala Lumpur Malaysia, Senin (18/9m2017), cabang renang menjadi tambang emas bagi Indonesia. Tak tanggung-tanggung, dari 20 nomor yang diperlombakan, tim Merah-Putih sukses menyabet total 19 medali. Total dari medali tersebut 11 di antaranya adalah medali emas, empat perunggu dan empat perunggu. Dari 11 medali emas itu, sembilan mencatat rekor baru ASEAN Para Games.

Rekor pertama diciptakan oleh Laura Aurelia Dinda saat tampil di 100m gaya bebas kelas S6 dengan membukukan waktu 01:30.27. Catatan tersebut lebih cepat dibanding raihan wakil Thailand Thongbai Chaisawas pada APG di Solo tahun 2011 lalu dengan catatan waktu 1:30.77 detik.

Rekor kedua diciptakan Musa Mandan Karuba atas namanya sendiri yang diciptakan di Singapura dua tahun lalu. Kali ini, atlet kelahiran Papua 17 Oktober 1996 itu membukukan waktu 00:58.74 di APG 2017, lebih cepat 00:00,5 detik dari raihannya pada tahun 2015 lalu.

Selanjutnya pemecahan rekor dilakukan Syuci Indriani. Ketika tampil di nomor 100 m gaya bebas kelas S14, dia membukukan waktu 01:05.15 detik sekaligus mematahkan rekor yang sebelumnya atas nama rekan senegaranya, Rahmayana di Solo 2011 lalu dengan mencatat 01:18.51 detik.

Aris Wibawa yang tampil di 50 m gaya dada kelas SB7 juga memecahkan rekor yang dibuat oleh wakil Myanmar Aung Nyein OO tahun 2014 lalu. Altet Jawa Tengah berusia 25 tahun itu mencatatatkan waktu 00:41.99 detik, lebih cepat dari Aung yang membukukan 00:43.20 detik.

Di nomor 50m gaya dada kelas SB8, juga terjadi pemecahan rekor. Guntur, atlet asal Kalimantan Timur berusia 34 tahun itu mencatatkan waktu 00:36.78 detik sekaligus menumbangkan rekor yang dicetak Quang Vuong Nguyen di Solo tahun 2011 dengan waktu 00:37.33 detik.

Nama Marianus Melianus Yowei tak asing lagi di pentas ASEAN Para Games. Performanya sejak tahun 2011 lalu membuat rival kendur. Tampil di 50m gaya dada kelas SB13, atlet Papua berusia 29 tahun itu memecahkan rekor atas namanya sendiri yang dibuatnya di Nay Pyi Taw 2013 lalu. Saat itu, ia membukukan waktu 00:36.16 detik dan kini catatan tersebut diperbaikinya menjadi 00:34.05 detik.

Atlet paling muda di tim renang APG 2017 ini juga tak mau kalah terhadap para seniornya untuk memecahkan rekor. Lince Suebu, asal Papua berusia 14 tahun, tak hanya menyumbangkan medali emas bagi Indonesia kala tampil di nomor 50m gaya dada kelas SB14, namun dirinya juga mampu mematahkan rekor rekan senegaranya atas nama Melani Putri yang dibuat di Nay Pyi Taw 2014 lalu.

Catatan Lince di APG 2017 ini adalah 00.39.38 detik, sedangkan Melani pada tiga tahun lalu menjadi yang tercepat dengan catatan waktu 00:48.49 detik.

Kemudian rekor baru berhasil dibuat Irfan Septiana saat tampil di nomor 50m gaya dada dengan mencatat waktu 00:33.61 detik. Hasil itu lebih cepat dari raihan Muhamad Samsi yang membukukan waktu 00:34.24 di Solo 2011 lalu.

Rekor terakhir diciptakan para atlet Indonesia melalui nomor estafet 4X100m gaya bebas kelas 34 atas nama Guntur, Jendi Pangabean, Musa Mandan Karuba dan Suriansyah dengan mencatatkan waktu 04:26.05 detik, di mana pada tahun 2011 di Solo, rekor itu diciptakan oleh tim Indonesia dengan catatana waktu 04:29.09 detik.***