MEDAN-Bupati Simalungun JR Saragih menghadiri Festival Keraton Nusantara (FKN) ke-11 di Kota Cirebon, Jawa Barat. Selain dihadiri Presiden Jokowi, festival ini juga menghadirkan budaya Simalungun. Penyelenggaraan Festival Keraton Nusantara ( FKN ) ke-11 memberikan dampak langsung terhadap geliat ekonomi masyarakat serta meningkatnya kunjungan wisatawan ke Kota  Cirebon, Jawa Barat.

Kegiatan FKN ke-11 ini berlangsung lima hari dari 15 hingga 19  September 2017 dimeriahkan gelaran kesenian dan kebudayaan dari 50 kesultanan dan raja-raja yang ikut dalam festival budaya tersebut termasuk dari Kabupaten Simalungun.

Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara (Deputi BP3N) Esthy Reko Astuti mengatakan, FKN ke-9 merupakan salah satu festival budaya menjadi bagian dari Pesona Indonesia dan Wonderful Indonesia  yang turut serta mendukung target pariwisata nasional mendatangkan 15 juta wisatawan mancanegara (wisman)  dan pergerakan 165 juta wisatawan nusantara (wisnus) di Tanah Air.

FKN selain sebagai sarana pelestarian budaya nusantara, juga menjadi sarana promosi pariwisata dalam meningkatkan kunjungan wisatawan ke Cirebon,” katanya di pembukaan FKN ke-11 oleh Sultan Sepuh ke-14 Pangeran Raja Adipati Arief Natadiningrat, Sabtu (16/9/2017).

Diakuinya, seluruh rangkaian kegiatan tersebut berlangsung di tiga keraton yang ada di Cirebon yaitu; Keraton Kasepuhan, Keraton Kanoman, dan Kacerbonan. Beberapa titik tempat milik Keraton juga di persiapkan seperti Taman Air Sunyaragi menjadi tempat utama dalam mendukung pelaksanaan FKN XI. 

"Selama lima hari kegiatan festival berlangsung diperkirakan akan menarik sekitar 10.000 pengunjung. Jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Cirebon tahun 2016 sebanyak 6.831 orang atau naik sebesar 75% dibandingkan tahun 2015 sebanyak 1.710 orang sementara kunjungan wisnus pada tahun 2015 sebanyak  481.223 orang," bebernya lagi.

Sementara itu, Bupati Simalungun JR Saragih mengatakan bahwa ajang ini sekaligus menjadi perkenalan budaya Simalungun kepada seluruh masyarakat di Indonesia.

"Acara ini merupakan kegiatan kerajaan, apalagi Simalungun juga memiliki banyak kerajaan. Terlebih, Simalungun selalu mengikut sertakan kegiatan ini setiap tahun sehingga melalui festival ini bisa mengangkat budaya Simalungun agar dikenal oleh wisatawan," tukasnya.