ASAHAN - Sebanyak 2.037 rumah di 7 Kecamatan yang tersebar di 20 desa se-kabupaten Asahan kini terendam banjir. Badan Penanggulan Bencana Daerah (BPBD) Asahan kini sudah membuat posko darurat di beberapa lokasi yang dekat dengan lokasi banjir. Informasi yang diterima GoSumut melalui BPBD Asahan, Minggu (17/9/2017), wilayah yang terdampak banjir meliputi lima desa di Kecamatan Buntu Pane seperti Desa Karya Ambalutu, Prapatjanji, Buntu Pane, Mekar Sari, Sei Silau Timur. Tiga desa di Kecamatan Setia Janji seperti Desa Bangun Sari, Desa Sei Silau Tua dan Sei Silau Barat. Enam desa di Kecamatan Tinggi Raja seperti Desa Piasa Ulu, Desa Sidomulyo, Desa Teladan, Desa Terusan Tengah, Desa Jatisari dan Desa Tinggi raja.

Kemudian ada dua desa di Kecamatan Pulo Bandring seperti Desa Taman Sari dan Desa Tanah Rakyat. Kecamatan Rahuning di Desa Rahuning. Kecamatan Pulau Rakyat di Desa Pulau Rakyat Tua. Dua desa di Kecamatan Aek Ledong seperti Desa Ledong Barat dan Desa Padang Sipirok.

Banjir yang disebabkan intensitas hujan yang tinggi hampir di seluruh wilayah Asahan dan tetangganya, termasuk di bagian hulu Simalungun menyebabkan meluapnya permukaan air sungai Aek Ailo, Sungai Ambalutu, Sungai Piasa, Sungai Kopas, dari bagian hulu. Ketinggian air menggenangi area banjir bekisar 30 -130 cm dan terus bergeser ke wilayah hilir yang lebih rendah.

Kadis Kominfo Rahmad Hidayat menjelaskan saat ini belum ada korban jiwa yang meninggal dunia. Hanya saja menyebabkan kerusakan fasilitas dan lahan pertanian akibat banjir.

"Kerusakan sementara saat ini jembatan penghubung rusak dan badan jalan terkena erosi di Desa Piasa Ulu, kolam lele meluap dan jembatan kayu rusak di Desa Bangun Sari. Kemudian jalinsum propinsi terendam dan terkena erosi ringan di Parapatanjanji. Pertanian hampir 20 hektar terendam air," jelasnya.