LABUHANBATU - Sebanyak 72 peserta yang terdiri dari 43 komunitas, Ormas dan OKP, baik dari Labuhanbatu maupun Medan, mengikuti festival Hammock ke-I tahun 2017. Kegiatan yang dipusatkan dipinggiran hutan Mangrove Dusun III, Desa Sei Tawar, Kecamatan Panai Hilir tersebut, dimulai sejak Sabtu-Minggu (9-10) September kemarin.

Koordinator kegiatan, MQ Rudy mengatakan, Festival Hammock merupakan ajang kampanye penyelamatan sisa hutan mangrove yang ada disekitaran kecamatan itu.

“Kondisi hutan saat ini sudah sangat buruk. Maka kita dengan kepanitiaan bersama, berupaya mencegah kerusakan selanjutnya. Harapan kita, ke depan hutan mangrove terus bertambah dan terawat,” ujarnya.

Sementara, Pemimpin Redaksi media online rantau-news.com, Joko Gunawan yang turut ikut bergabung dalam misi menolak kehancuran hutan Mangrove menjelaskan, kegiatan itu sebaiknya mendapat dukungan dari kalangan Forkopinda.

“Ini kegiatan murni penyelamatan sisa hutan Mangrove dengan pembiayaan secara partisipasi. Sewajarnya pihak aparat hukum, pemerintahan, legislatif dan yudikatif mendukung penuh,” sebutnya.

Hal senada diutarakan Habib Sutraja dari DKC Pramuka Labuhanbatu. Dia mengakui, mereka berkeinginan secara bersama menyelamatkan hutan sekaligus melakukan konservasi.