MEDAN-Dinilai gagal dan tidak membawa kebaikan bagi Sumatera Utara, sejumlah organisasi mahasiswa yang tergabung dalam wadah Kelompok Cipayung ditambah beberapa ormas kepemudaan bersatu untuk menghalangi kemenangan Gubernur Erry Nuradi di Pilgubsu 2018.

Organisasi tersebut adalah Himpunan Mahasiswa Islam, Persatuan Mahasiswa Islam Indonesia, Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia, Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah, Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia dan Generasi Muda FKPPI. Kelompok ini kemudian dinamakan Cipayung Plus.

Bertempat di Hotel Santika Dyandra, Medan, mereka bertemu dalam sebuah diskusi bertopik "Quo Vadis Pembangunan Sumatera Utara". Turut hadir di diskusi yang diikuti puluhan peserta ini anggota DPR RI Effendi Simbolon.

Sekjend GMNI, Fredo Sitindaon, menyebutkan, arah pembangunan Sumut ibarat seekor kepiting. Matanya mengarah ke depan tetapi kakinya bergerak ke kiru. Tidak beraturan.

Begitulah dikatakan langkah atau kebijakan yang dijalankan Erry Nuradi.

Kata Fredo, wajar pemimpin yang tidak baik seperti Erry muncul karena proses pemilihannya pada Pilgubsu 2013 juga tidak benar. Banyak terjadi pelanggaran dan manipulasi yang dibiarkan saja oleh Komisi Pemilihan Umum.

"Kalau proses terpilihnya saja tidak benar, bagaimana outcome-nya mau baik. Lihatlah Erry Nuradi, apa dia bagus," tegas Fredo.

Baik IMM, PMII, GMKI maupun HMI, melalui pimpinan masing-masing yang tampil sebagai pembicara, muatannya nyaris seragam. Menyimpulkan bahwa kepemimpinan Erry Nuradi tidak mampu memenuhi ekspektasi publik Sumatera Utara.

Septian Chaniago, Ketua Back HMI Sumut mengutip kesimpulan DPRD Sumut tentang LKPJ 2017 yang menyebutkan kepemimpinan Erry Nuradi di tahun 2016 gagal menjalankan rencana-rencana kerja yang ditetapkan melalui APBD. Target pendapatan misalnya, defisit Rp 2,1 triliun dari yang direncanakan.

"Sebagai representasi rakyat, DPRD Sumut menyatakan Erry Nuradi gagal. Kalau dia masih terus memimpin Sumatera Utara melalui Pilgubsu 2018 maka provinsi ini tidak akan pernah maju. Sampai kiamatpun korupsi tidak habis-habis," ujar Septian.