MEDAN-Eli Boru Sinaga bersama putranya, Louissuel GG (12 tahun) berharap adanya bantuan para dermawan untuk meringankan beban penderitaan.

Pasalnya, ibu tunggal ini harus terkendala dengan biaya tunggakan uang sekolah anaknya sebesar Rp190 ribu.

Untuk mencari bantuan sebelum mendapatkan uluran tangan para dermawan,saat ini Eli Br Sinaga berkeliling disetiap pasar yang ada di Kota Medan mulai dar Pasar Sambu, Sambas hingga Pasar Petisah untuk menjual gelang nama rajutan dan juga menawarkan jasa meramal garis tangan hingga merelakan menjual ginjalnya.

Ditemui di kawasan Pasar Petisah, Rabu (29/8) Eli saat itu membawa spanduk yang menuliskan penawaran jasa ramal garis tangan dan juga keluh kesahnya karena terkendala biaya sekolah anaknya yang sudah menunggak selama 6 bulan di Yayasan Perguruan Andreas di Km 12 Medan-Binjai.

”Saya keliling mencari pelanggan untuk meramal garis tangan dan juga menjual gelang rajutan tangan yang saya buat.Ini semuanya untuk biaya sekolah anakku yang sudah tertunggak selama 6 bulan,” ucapnya.

Namun,dibalik namanya Eli sendiri merupakan suku Tionghoa dengan nama asli Chean Me Ling. “Ayahku atau garis keturunan orang asli Batak, makanya aku punya marga Sinaga,” ceritanya.

Kendala dihadapi, Eli semuanya tidak terlepas sejak sang nenek keluar dari panti jompo. “Sudah lama berpisah dengan suami semuanya awalnya bagus-bagius,tapi sejak nenek keluar dari panti jompo jadi sulit mencari tambahan hanya untuk makan saja yang bisa,” kata wanita yang tinggal di Jalan Bintang Terang Km 13 Medan-Binjai.

Kembali, disambung Eli, putranya Louis sudah menunggak uang sekolah sel.ama 6 bulan dengan total Rp190 ribu, dimana setiap bulan uang sekolah putranya sebesar Rp 400 ribu/bulan.

”Berat kali membayarnya,makanya aku sekarang jualan gelang rajutan dan jasa ramalan tangan.Itu juga ada yang mau,tapi rezeki yang didapatkan terkadang untuk biaya makan dan ongkos pulang saja.Kalau bisa kami berharap adanya bantuan dermawan untuk biaya sekolah anakku ini,apalgi neneknya sedang sakit-sakitan sekarang,” katanya lirih yang menjual gelang tangan mulai dari Rp200 ribu hingga Rp5000 ribu.

Kata,Eli dirinya sudah pernah meminta bantuan ke Yayasan Budha Suci,tapi harus terkadang dengan surat keterangan miskin. “Kalau bantuan hanya dapat dari Yayasan Budha Suci,kalau untuk biaya sekolah yang tertunggak belum ada. Dan pernah aku sampaikan kepada Yayasan Budah Suci di Cemara,tapi harus ada surat keterangan miskin aku tidak tahu gimana mendapatkan itu,” kata wanita yang akrab disapa dilingkunganya sebagai Mama Louis.

“Kalau bisa mohonlah bantuan untuk anakku yang tunggal ini,sekarang baru kelas 4 SD,tapi harus kubawa-bawa keliling pasar mencari uang,” tutupnya.

Bagi yang ingin membantu dapat mendatangi rumah Mama Louis di Jalan Bintang Terang Km 13 Medan-Binjai.