MEDAN-Guna meyakinkan publik bahwa Partai Golkar benar-benar ilmiah dalam memutuskan pasangan calon Gubernur Sumatera Utara di Pilgub 2018, mereka memakai jasa 5 lembaga survei sekaligus.

Tak tanggung-tanggung, kelima lembaga survei tersebut merupakan yang terbesar di Indonesia yang jasa riset dan penelitiannya banyak dijadikan acuan, terutama yang berkaitan dengan penyelenggaraan pemilihan umum.

Masing-masing lembaga survei yang di-hire Golkar itu adalah Lembaga Survey Indonesia, Lingkaran Survey Indonesia, Poltracking, Indo Barometer dan Sinergi.

"DPP yang berhubungan dengan mereka mengukur popularitas dan elektabilitas pasangan Erry Nuradi - Ngogesa Sitepu," kata Sekretaris DPD I Partai Golkar, Sumut Irham Buana Nasution, pekan lalu.

Namun, Irham tidak menyebutkan secara rinci, baik tingkat popularitas maupun elektabilitas pasangan calon yang mereka usung itu.

Menanggapi hasil survei kelima lembaga yang menempatkan Erry - Ngogesa di urutan teratas tersebut, peneliti Fisipol Universitas Sumatera Utara Hendri Sitorus menyatakan wajar-wajar saja.

Kata Hendri, tidak usah heran jika Pilgubsu dilaksanakan hari ini pemenangnya adalah pasangan Erry - Ngogesa. Karena, keduanya sama-sama incumbent, di mana Erry masih menjabat gubernur, Ngogesa bupati.

"Tapi hasil survei itu tidak bisa memastikan Erry - Ngogesa kelak akan jadi pemenang. Permainan masih panjang, setahun lagi," tegas Hendri yang merupakan pimpinan peraih gelar PhD dari Australia National University.

Papar Hendri, perubahan tingkat elektabilitas akan berubah jika parpol lainnya sudah menetapkan calon dan kampanye sudah berjalan.