MEDAN - Putaran kedua menjadi ujian sebenarnya bagi PSMS Medan. Jika pada putaran pertama tak satupun tim bisa mengalahkan tim Mahruzar Nasution, maka kali ini Stadion Teladan pun ternoda usai ditaklukkan PSPS dengan skor telak 1-3, Rabu (23/8/2017) sore. Peluang langsung lolos ke Babak 16 dari Grup 1 Liga 2 terbuang sia-sia. Bahkan, pada laga terakhir melawan Persih Tembilan minggu depan, tim berjuluk Ayam Kinantan ini tak punya pilihan lagi selain menang.

“Seri kita out, karena Persiraja berpeluang menang (Lawan Kepri Jaya),” ujar Edy Syahputra, Asisten Pelatih PSMS, yang kemarin harus mengambil tugas sebagai pelatih kepala, lantaran Mahruzar sedang mengikuti kursus kepelatihan lisensi A AFC.

Posisi saat ini, PSPS dengan 22 poin berada di puncak klasemen sementara, PSMS dengan 20 poin di peringkat kedua, serta Persiraja dan PS Timah Babel sama-sama dengan 19 poin dengan masing-masing sisa satu pertandingan. Keempat tim inilah yang berpeluang menjadi dua tim yang lolos ke 16 Besar.

Pun demikian persoalan bukan hanya terhenti tentang memperjuangan tiket 16 besar saja, tapi persaingan selanjutnya. Sebab, dari laga kemarin terungkap bahwa stamina dan mental pemain PSMS perlu dievaluasi dengan ekstra keras.

Tak hanya itu saja, ternyata ada tujuh pemain yang saat ini menghuni tim yang dianggap tak cukup layak bersaing di kompetisi di Liga 2.

Ketujuh pemain ini sejatinya sudah diajukan tim pelatih ke manajemen agar didepak, dan mencari pemain baru. Soal siapa saja nama ketujuhnya, Edy enggan mengungkapkannya.

“Ada catatan yang sudah kita ajukan ke manajemen, mereka-mereka yang tidak bisa bersaing di liga dua. Mumpung masih ada transfer window, belum terlambat untuk merekrut pemain baru,” jelasnya.

Menurut Edy dengan kekuatan tim yang ada saat ini, sulit bagi PSMS bersaing jika nanti lolos ke Babak 16 Besar.