MEDAN-Sebelum menjadi Wakil Gubernur Sumatera Utara (Wagubsu), Brigjen TNI (Purn) Nurajizah Marpaung sempat disodori 2 jabatan yang tak kalah penting. Namun, dua-duanya ditolaknya dengan alasan tidak punya kompetensi untuk menjabatnya.

Yang pertama, menjadi Ketua DPD Partai Hanura Sumut. Tawaran ini disampaikan Ketua Umum Partai hanura saat itu, Wiranto, beberapa saat setelah Nurajizah kalah dalam pemilihan Bupati Asahan 2016.

Tawaran itu ditolak Nurajizah karena merasa tak sanggup memimpin partai.

"Kamu ini gimana. Orang lain sampai bawa duit satu koper agar bisa terpilih jadi ketua DPD, dikasih cuma-cuma malah menolak," kata Nurajizah menirukan respon Wiranto saat menolak tawaran tersebut, di sela-sela Musyawarah Daerah Luar Biasa DPD Hanura Sumut, di Hptel Dyandra Santika, Medan, Senin (21/8/2017).

Kata Nurajizah, dia tidak mau menerima pekerjaan yang tidak bisa dikerjakannya.

Kedua, jabatan Direktur Umum dan SDM Asabri. Dengan alasan yang sama tawaran itu juga ditolaknya.

"Padahal gajinya 120 juta sebulan. Tidak ada apa-apanya gaji pensiun saya yang cuma 17 juta per bulan," ujar Nurajizah.