MEDAN-Harga saham PT Timah Tbk dengan kode saham TINS, dan harga saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) mencatatkan kenaikan harga saham masing-masing sebesar 4.29% (TINS) dan 4.38% (ANTM) pada perdagangan hari ini.Demikian dikatakan Gumawan Benyamin kepada wartawan hari ini.
 
"Kenaikan harga saham perusahaan milik pemerintah tersebut diperkirakan terimbas dari pernyataan menteri Ignasius Jonan bahwa PT Freeport Indonesia yang ada di papua bersedia melakukan divestasi saham sebesar 51% ke pemerintah," katanya.
 
Dia menjelaskan ini artinya PT Freeport bersedia untuk diambila alih sahamnya. Jadi kalau seandainya nanti pemerintah benar-benar berhasil menarik saham 51%, ini berarti Freeport menjadi perusahaan pemerintah, dengan status Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Karena pemerintah Indonesia berhasil memiliki lebih dari 50% saham yang dimiliki oleh PT Freeport McMoran yang berasal dari AS tersebut.
 
"Ini merupakan sebuah kemajuan yang besar setelah sebelumnya terjadi tarik menarik yang cukup alot antara pemerintah dan PT Freeport. Nah apa hubungannya dengan harga saham TINS dan ANTM yang pada hari ini naik sebesar 35 poin untuk saham TINS di level 850, dan harga saham ANTM naik 30 poin di level 715," paparnya.
 
Dia menegaskan sejauh ini, pelaku pasar mengkaitkan antara kemungkinan skema pembelian saham Freeport tersebut kan dilakukan oleh PT Aneka Tambang Tbk. Sementara itu, untuk harga saham Timah sendiri faktor pemicu kenaikannya lebih besar dipengaruhi oleh kenaikan harga komoditas Timah, serta ada upaya pemerintah untuk menertibkan tambang timah liar di Bangka Belitung.
 
"Sejauh ini, jika melihat kontribusi laba yang dihasilkan PT Freeport Indonesia terhadap induk usahanya di AS PT Freeport McMoran. Saya menilai ada kontribusi laba sekitar 20 hingga 30% dari total laba perusahaan PT Freeport Mc Moran yang ada di AS. Ini merupakan kontribusi keuntungan yang cukup signifikan tentunya," paparnya. 
 
Dia menambahkan terlebih jika mampu diambil alih oleh perusahaan BUMN. Tentunya akan menopang perolehan laba yang besar jika ada perusahaan BUMN berani membeli saham PT Freeport tersebut. Meski demikian menurut hemat saya masih dibutuhkan waktu dalam proses divestasi tersebut.
 
"Karena saya juga masih menunggu finalisasi seperti berapa harga saham perlembar yang disepakati dalam proses divestasi itu," tambahnya.