LABUHANBATU - Revolusi mental seluruh tahanan terus dibenahi. Para pencandu narkoba hingga pelaku kriminal lainnya tak luput dari siraman rohani yang disampaikan Ustadz Zaki dengan tema Jumat Pembuka Hati. "Berbahagialah orang-orang yang bisa kembali ke jalan Allah. Setelah masuk ke lembah hitam, dan berupaya keluar dari situasi itu hanya karena Allah semata, dia adalah umat yang selamat," demikian sebaris tausyiah yang disampaikan Ustad Zaki, Jumat (18/8/2017), di sel tahanan Polres Labuhanbatu.

Pemberian siraman rohani ini diharapkan dapat menyadarkan dan membuka mata hati seluruh tahanan, agar tidak lagi mengulang perbuatannya ketika kembali ke masyarakat.

"Ini adalah upaya kita untuk menyadarkan seluruh tahanan, semoga dengan mendapat siraman rohani, mereka akan bertaubat dan kembali ke jalan yang benar setelah menghirup udara bebas," ujar Kapolres Labuhanbatu, AKBP Frido Situmorang.

Tak hanya siraman rohani saja, pihaknya juga akan mencari solusi untuk mengurangi tingkat kejahatan di Labuhanbatu khususnya perkara narkoba. Bahkan, Kapolres terus mendesak Pemkab untuk segera membentuk BNN-K dan panti rehabilitasi bagi pecandu narkoba.

"Di setiap kesempatan, harapan itu terus kita sampaikan. Dengan adanya panti rehabilitasi, akan banyak warga yang akan segera diobati. Karena saat ini, penjara bukan lagi merupakan efek jera bagi penjahat narkoba," sebutnya.

Maka dari itu, urai Frido, dengan adanya siraman rohani yang diberikan kepada seluruh tahanan sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing, diharapkan dapat mengurangi tindak kejahatan di masa yang akan datang.